Noel Ngeyel, Tolak Disebut Terjerat OTT KPK

Jakarta: Eks Wamenaker Immanuel Ebenezer alias Noel, ngeyel. Dia ogah disebut terjerat operasi tangkap tangan (OTT). Padahal, penahanan dia dalam kasus pemerasan terkait penerbitan izin keselamatan dan kesehatan kerja (K3) sudah diperpanjang dua kali.

"Yang pasti saya tidak ada OTT," kata Noel di Gedung Merah Putih KPK, Jakarta Selatan, Jumat, 17 Oktober 2025.

Noel diperiksa penyidik KPK lagi hari ini. Dia juga mengeklaim tidak ada kendaraan miliknya yang disita KPK saat OTT digelar. Padahal, KPK menyebut ada Motor Ducati Noel yang disita saat OTT digelar.

"Yang 20 sekian mobil itu tidak ada satupun mobil saya ya," ujar Noel.

Noel menyebut akan melakukan langkah hukum perlawanan atas kasus ini. Namun, dia tidak memerinci strategi lanjutan dari kubunya.

"Kita akan melakukan upaya hukum," ucap Noel.
 

KPK menetapkan sebelas tersangka dalam kasus ini. Mereka yakni eks Wamenaker Immanuel Ebenezer alias Noel, Koordinator Bidang Kelembagaan dan Personil K3 Irvian Bobby Mahendro, Koordinator Bidang Pengujian dan Evaluasi Kompetensi Keselamatan Kerja Gerry Aditya Herwanto Putra, Sub Koordinator Keselamatan Kerja Ditjen Bina K3 Subhan, dan Sub Koordinator Kemitraan dan Personel Kesehatan Kerja Anita Kusumawati.


Mantan Wakil Menaker Immanuel Ebenezer di Gedung KPK/MI/Usman

Lalu, Ditjen Binwasnaker dan K3 Fahrurozi, Direktur Bina Kelembagaan Hery Sutanto, Subkoordinator Sekarsari Kartika Putri, Koordinator Supriadi, dan dua pihak PT KEM Indonesia Temurila serta Miki Mahfud.

Irvian merupakan orang yang banyak menerima uang pemerasan dalam kasus ini. Irvian bahkan disebut ‘sultan’ oleh Noel. Sebanyak 32 kendaraan sudah disita KPK, atas OTT ini. Barang bukti terkait Noel adalah uang Rp3 miliar dan Motor Ducati berwarna biru.