Polsek Natar mengamankan tiga anak dari Desa Candimas, Natar, yang melakukan 'bolang mania'. (Dok Polsek Natar)
5 September 2023 11:20
Kalianda: Kapolsek Natar Kompol Enrico Donald Sidauruk mengimbau para orang tua untuk memperhatikan secara seksama lokasi dan teman anak bermain. Pasalnya, saat ini muncul fenomena baru di kalangan anak dan remaja berupa pergi dari rumah tanpa izin untuk mendatangi tempat jauh yang asing. Kondisi itu amat berisiko bagi anak-anak yang melakukan 'bolang mania' tersebut.
"Baru saja hari Minggu kemarin, kami menjemput tiga anak dari Desa Candimas, Natar, yang melakukan 'bolang mania'," kata Enrico, di mapolsek, Senin, 4 September 2023.
Ketiga anak tersebut terdiri atas dua siswa SD dan satu siswa SMP yang hendak melakukan 'bolang mania' ke Palembang.
Kejadian bermula pada 2 September 2023 saat MR (14) dan MF (11) berpamitan kepada orang tuanya untuk menonton jaran kepang. Namun di tengah jalan keduanya bertemu MA (14) yang mengajak untuk ke Palembang dalam rangka 'bolang mania'.
"Dalam 'bolang mania' anak-anak ini pergi tanpa pamit, tanpa membawa uang, tanpa membawa baju dan perlengkapan lainnya. Mereka menumpang ke mobil-mobil dan berhenti sedapatnya sampai bisa tiba ke lokasi target," beber dia.
Sehari kemudian, para orang tua dari anak-anak tersebut melaporkan anak hilang. Setelah melakukan penelusuran, anggota Polsek Natar mendapat informasi ketiganya berada di Way Jepara, Lampung timur.
"Beruntung ketiga anak ini bisa langsung ditemukan dalam keadaan sehat. Namun, ada satu yang trauma dan mengaku menyesal melakukan 'bolang mania’," ujarnya.
Pihaknya juga sempat mengamankan 15 remaja asal Palembang yang juga melakukan 'bolang mania'.
"Kami cegat dan tanya tujuan gerombolan remaja ini. Ternyata sedang 'bolang mania'. Kemudian segera kami pulangkan ke tempat asal karena mereka pergi tanpa izin orang tua dan tidak membawa perlengkapan apa pun," terang dia.
Dia mengimbau masyarakat mesti lebih peduli terhadap perkembangan anak dan remaja yang sedang mencari jati diri. Pengaruh media sosial yang buruk bisa mendorong anak untuk melakukan tindakan berbahaya seperti bolang mania tersebut.
"Harus lebih peduli pada anak. Awasi anak, jangan sampai mereka justru terjerat human trafficking dan kejahatan lainnya karena lepas dari pengawasan orang tua," jelasnya.