Kurs Rupiah Pagi Perkasa di Rp14.950/USD

Jakarta: Nilai tukar rupiah terhadap dolar Amerika Serikat (USD) pada perdagangan Jumat pagi atau di akhir pekan terpantau menguat ketimbang perdagangan sore di hari sebelumnya di posisi Rp14.966 per USD. Adapun mata uang Paman Sam ambruk dan jatuh indeks dolar AS jatuh di bawah angka 100 untuk pertama kalinya sejak April 2022.

Mengutip Bloomberg, Jumat, 14 Juli 2023, perdagangan pagi dibuka menguat di posisi Rp14.950 per USD. Mata uang Garuda bergerak di kisaran Rp14.950 hingga Rp14.962 dengan year to date return di minus 3,94 persen. Sedangkan menurut Yahoo Finance, nilai tukar rupiah berada di level Rp 14.898 per USD.

Sementara itu, dolar AS mencatat kerugian besar pada akhir perdagangan Kamis waktu setempat (Jumat pagi WIB). Indeks dolar jatuh di bawah angka 100 untuk pertama kalinya sejak April 2022, karena Indeks Harga Produsen (IHP) AS untuk Juni menunjukkan inflasi AS mereda.

Indeks dolar, yang mengukur  greenback terhadap enam mata uang utama saingannya, turun 0,75 persen menjadi 99,7696 pada akhir perdagangan, mencatat level terendah baru setelah Rabu,12 Juli 2023. Greenback menuju penurunan mingguan terbesarnya di 2023.
 
Pada akhir perdagangan New York, euro naik menjadi USD1,1220 dari USD1,1137 pada sesi sebelumnya, tertinggi sejak April 2022. Data menunjukkan pada Kamis, 13 Juli 2023, ekonomi Inggris menyusut lebih rendah dari yang diperkirakan pada Mei, sehingga bank sentral Ing gramis mungkin dapat menaikkan suku bunga lebih lanjut tanpa mengganggu pertumbuhan.
 
Poundsterling Inggris naik tipis terhadap dolar karena data tersebut, naik menjadi 1,3129 dolar AS dari 1,2991 dolar AS pada sesi sebelumnya pada akhir perdagangan. Dolar AS dibeli 138,0260 yen Jepang, lebih rendah dari 138,3180 yen Jepang pada sesi sebelumnya.
 
Dolar AS jatuh ke level terendah baru delapan tahun menjadi 0,8587 franc Swiss dari 0,8670 franc Swiss, dan turun menjadi 1,3108 dolar Kanada dari 1,3192 dolar Kanada. Dolar AS turun menjadi 10,2078 krona Swedia dari 10,3800 krona Swedia.

IHP untuk permintaan akhir, ukuran harga  gramosir, naik 0,1 persen pada Juni, menyusul penurunan 0,4 persen pada Mei, Biro Statistik Tenaga Kerja melaporkan Kamis, 13 Juli 2023, lebih rendah dari kenaikan 0,2 persen yang diperkirakan para ekonom.

Data IHP mengikuti laporan indeks harga konsumen (IHK) pada Rabu, 12 Juli 2023, yang menunjukkan inflasi inti AS melambat secara signifikan.

"Dengan inflasi melambat lebih cepat dari yang diperkirakan, pengetatan Fed menghasilkan efek yang diinginkan, dan investor telah mulai memperkirakan akhir siklus kenaikan saat ini," pungkas Analis ActivTrades Ricardo Evangelista.