Ekonomi Global Stagnan, Level Pengangguran Global Bisa Meningkat di 2024

Pengganguran. Foto: Unsplash.

Ekonomi Global Stagnan, Level Pengangguran Global Bisa Meningkat di 2024

Arif Wicaksono • 11 January 2024 14:50

Geneva: Tingkat pengangguran global bisa sedikit meningkat pada 2024. Perserikatan Bangsa-Bangsa (PBB) mengatakan kekhawatiran tentang stagnasi produktivitas, memperburuk kesenjangan dan inflasi yang berdampak pada pendapatan penduduk. .

Badan tenaga kerja PBB (ILO) mengatakan pemulihan ekonomi dari pandemi covid-19 telah melambat, dengan ketegangan geopolitik yang sedang berlangsung dan inflasi yang terus-menerus memicu tindakan agresif bank sentral.
 

baca juga:

BlackRock PHK 600 Karyawan


"Meskipun demikian, pertumbuhan global pada 2023 sedikit lebih tinggi dari perkiraan, dan pasar tenaga kerja menunjukkan ketahanan yang mengejutkan, Namun, upah riil menurun di sebagian besar negara G20 karena kenaikan upah gagal mengimbangi inflasi," kata ILO, dilansir Channel News Asia, Kamis, 11 Januari 2024.

Tingkat pengangguran global pada 2022 mencapai 5,3 persen dan mengalami sedikit perbaikan pada tahun lalu menjadi 5,1 persen. Namun, pada 2024 diperkirakan akan ada tambahan dua juta pekerja yang mencari pekerjaan, sehingga meningkatkan tingkat pengangguran global menjadi 5,2 persen.

"Pendapatan yang dapat dibelanjakan telah menurun di sebagian besar negara G20 dan, secara umum, erosi standar hidup akibat inflasi tidak mungkin dapat dikompensasi dengan cepat," kata ILO.

Meningkatnya kesenjangan dan stagnannya produktivitas merupakan hal yang memprihatinkan, kata ILO, dalam laporan Tren Ketenagakerjaan dan Prospek Sosial Dunia untuk 2024.

Studi ini menilai tren pasar tenaga kerja terkini, termasuk pengangguran, penciptaan lapangan kerja, partisipasi angkatan kerja, dan jam kerja. "Laporan tersebut menemukan beberapa data, terutama data pertumbuhan dan pengangguran, cukup menggembirakan," kata Ketua ILO Gilbert Houngbo.

Namun analisis yang lebih mendalam mengungkapkan bahwa ketimpangan pasar tenaga kerja semakin meningkat dan, dalam konteks krisis global yang beragam dan saling berinteraksi, hal ini mengikis kemajuan menuju keadilan sosial yang lebih besar.

Upah riil turun

Laporan tersebut menemukan hanya Tiongkok, Rusia, dan Meksiko yang menikmati pertumbuhan upah riil yang positif pada 2023. Upah riil turun di negara-negara G20 lainnya, dengan Brasil (6,9 persen), Italia (lima persen), dan Indonesia (3,5 persen) mengalami penurunan paling tajam.

"Turunnya standar hidup dan lemahnya produktivitas ditambah dengan inflasi yang terus-menerus menciptakan kondisi kesenjangan yang lebih besar dan melemahkan upaya untuk mencapai keadilan sosial,” kata Houngbo.

Jangan lupa ikuti update berita lainnya dan follow  akun
Google News Metrotvnews.com


(Arif Wicaksono)