Harga Emas Spot Rebound Didorong Komentar The Fed

Ilustrasi emas. Foto: Unplash

Harga Emas Spot Rebound Didorong Komentar The Fed

Annisa ayu artanti • 20 December 2024 10:02

Jakarta: Harga emas rebound dari level terendah satu bulan pada perdaganhan Kamis setelah Federal Reserve menurunkan suku bunga seperti yang diharapkan.
 
Meskipun, terlontar sikap hawkish bank sentral terhadap penurunan suku bunga di masa depan yang mengaburkan prospek emas batangan.
 
Harga emas telah turun lebih dari dua persen semalam setelah pertemuan kebijakan Fed mengindikasikan penurunan suku bunga yang lebih sedikit pada 2025, karena inflasi yang tinggi tetap menjadi perhatian utama.
 
Melansir Investing.com, Jumat, 20 Desember 2024, pada pukul 09:15 WIB (14:15 GMT), emas spot naik 0,5 persen menjadi USD2.598,22, sementara emas berjangka yang akan jatuh tempo pada Februari turun 1,5 persen menjadi USD2.612,71 per ons.
 
Baca juga: 

Harga Emas Tertekan Dipengaruhi Keputusan The Fed



Ilustrasi emas. Foto: Unplash

Prospek emas meredup

 
The Fed menurunkan suku bunga sebesar 25 basis poin pada Rabu, tetapi mengisyaratkan langkah yang lebih lambat untuk pemotongan di masa depan.
 
Suku bunga yang lebih rendah menjadi pertanda baik bagi harga emas karena membuatnya lebih menarik dibandingkan dengan aset berimbal hasil bunga seperti obligasi.
 
Namun, emas berjangka turun tajam karena suku bunga diperkirakan akan tetap lebih tinggi untuk jangka waktu yang lebih lama setelah pemangkasan pada Rabu.
 
Pelaku pasar juga telah mengesampingkan kemungkinan pemotongan pada bulan Januari dan sekarang memperkirakan hanya dua pemotongan lagi pada 2025, dibandingkan dengan ekspektasi sebelumnya yaitu empat pemotongan.
 
Ketua Fed Jerome Powell mengatakan pengurangan lebih lanjut tergantung pada kemajuan dalam mengekang inflasi yang terus-menerus, yang mencerminkan penyesuaian para pembuat kebijakan terhadap potensi pergeseran ekonomi di bawah pemerintahan Donald Trump yang akan datang.
 
Sikap hawkish Federal Reserve ditujukan untuk mengekang inflasi, tetapi juga menandakan kepercayaan diri terhadap ketahanan ekonomi AS.
 
Sentimen risk-on ini dapat mengurangi permintaan untuk aset-aset safe haven, yang selanjutnya meredam prospek emas batangan.
 
Dengan pemangkasan yang lebih sedikit yang diharapkan pada 2025, dolar diperkirakan akan menguat lebih lanjut. Greenback melonjak ke level tertinggi lebih dari dua tahun pada Rabu.

Jangan lupa ikuti update berita lainnya dan follow  akun
Google News Metrotvnews.com


(Annisa Ayu)