NEWSTICKER

Menjaga APBN Cara Lewati Guncangan Ekonomi

Menteri Keuangan Sri Mulyani Indrawati. Foto: Dokumen Kemenkeu

Menjaga APBN Cara Lewati Guncangan Ekonomi

Annisa Ayu Artanti • 19 November 2023 08:17

Jakarta: Menteri Sri Mulyani mengungkapkan setiap masa akan menemui satu tantangan, seperti pandemi, climate change, perang geopolitik, disurpsi supply dan inflasi serta suku bunga tinggi. Hal tersebut menurutnya bisa dilewati dengan mengandalkan Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara (APBN).
 
Hal itu diungkapkannya saat mengisi kuliah umum di University of California, Berkeley. Pada event tersebut, Menkeu menyajikan topik “Fiscal Policy in Turbulent Times: Experience and Lesson Learnt” di hadapan para mahasiswa dan akademisi.
 
"Setiap masa selalu terjadi guncangan yang mengancam ekonomi (berupa) pandemi, climate change, perang-geopolitik, disrupsi supply, dan saat ini inflasi dan suku bunga tinggi di Amerika Serikat dan Eropa. APBN (Kebijakan Fiskal) berfungsi melindungi perekonomian dan rakyat melalui fungsi alokasi, distribusi dan stabilisasi," ujar Sri Mulyani dikutip dari Instagram @smindrawati, Minggu, 19 November 2023.
 
Dia menjelaskan, APBN harus terus dijaga agar tetap sehat, kredibel, dan sustainable untuk mengatasi masalah kualitas sumber manusia, infrastruktur, produktivitas, serta daya saing. Sehingga, dapat terwujud kemakmuran dan keadilan sosial.
 
"Indonesia mengelola APBN secara hati-hati/prudent dan responsive serta akuntabel dan tetap sehat/kredibel," sebut dia.
 
Baca juga: Resiliensi Ekonomi Indonesia Terjaga Berkat APBN si Instrumen Pengelola Syok

Banyak negara tak mampu jaga fiskal 

Bendahara negara itu juga mengakui saat ini banyak negara yang tidak mampu menjaga fiskal/APBN dengan baik, sehingga memicu krisis keuangan dan ekonomi yang mengancam stabilitas sosial politik.
 
"Untuk mengatasi ancaman perubahan iklim, kebijakan fiskal juga sangat penting dalam mendukung transisi menuju ekonomi hijau termasuk transisi energi," jelas dia.
 
Pada kesempatan itu, Sri Mulyani bercerita para mahasiswa sangat antusias menyampaikan berbagai pertanyaan, seperti tentang pembangunan sektor pertanian, inklusi keuangan, krisis keuangan yang meliputi dinamika global dan tantangan pengelolaan utang dan kondisi suku bunga tinggi (higher for longer).
 
"Ada juga pertanyaan personal /nasihat menyangkut karier dan mengejar cita-cita, hingga bagaimana menjadi generasi yang bermanfaat dan memberi impact positive bagi masyarakat," ungkap dia.
 
Dia pun mengungkapkan kegembiraannya dapat berbagi pengalaman berharga bersama para mahasiswa dan akademisi di UC Berkeley.
 
"Happy to see very enthusiastic audience and good to be able to share valuable experiences with students and faculty members at UC Berkeley. Thanks for The School Of Engineering and also Center for Financial Wellness - UC Berkeley, and BISA (Berkeley Indonesia Student Association). Go Bears..!," kata dia. 
 

Jangan lupa ikuti update berita lainnya dan follow akun google news Metrotvnews.com

(Annisa Ayu)