Industri baja Jepang. Foto: Unsplash.
New York: Departemen Kehakiman AS sedang mencari rincian lebih lanjut dan bahan dokumenter sebagai bagian dari tinjauan antimonopoli atas usulan pengambilalihan US Steel senilai USD15 miliar oleh Nippon Steel.
Melansir
Channel News Asia, Jumat, 3 Mei 2024, hal ini menandakan pengawasan tambahan dari regulator anti monopoli yang meminta informasi tambahan dan materi dokumenter sebagai bagian dari proses peninjauan merger.
Permintaan ini muncul setelah usulan penawaran perusahaan Jepang tersebut menuai kritik tajam di AS, termasuk dari Presiden Joe Biden, yang mengatakan aset tersebut harus dimiliki di dalam negeri.
Namun, mayoritas pemegang saham US Steel mendukung kesepakatan tersebut pada April.
Tidak akan melakukan PHK
Meskipun ada kekhawatiran akan PHK, produsen baja terbesar di Jepang ini berjanji tidak akan melakukan PHK akibat merger tersebut dan mengatakan akan memindahkan kantor pusatnya di AS ke Pittsburgh, tempat US Steel bermarkas.
Akuisisi US Steel akan membantu Nippon, produsen baja terbesar keempat di dunia, mencapai produksi sebesar 100 juta metrik ton kapasitas baja mentah global.
US Steel memperkirakan merger akan selesai pada paruh kedua 2024 karena tenggat waktu sebelumnya yaitu kuartal kedua hingga ketiga 2024 semakin dekat.