Penguatan Dolar AS Terkerek Imbal Hasil Obligasi

New York: Indeks dolar AS meningkat pada akhir perdagangan waktu setempat didorong oleh kenaikan imbal hasil obligasi AS.

Melansir Xinhua, Selasa, 5 Desember 2023, imbal hasil Treasury AS naik pada Senin, karena obligasi 12 bulan hingga 10 tahun semuanya mengalami kenaikan imbal hasil mendekati 10 basis poin pada hari Senin, sehingga mendorong mata uang Amerika.

Seorang ahli strategi top di Goldman Sachs Group mengatakan pasar terlalu cepat bertaruh pada beberapa kali penurunan suku bunga Federal Reserve tahun depan.
"Dengan pelonggaran sekitar 135 basis poin yang diperkirakan akan terjadi pada Desember 2024, kami pikir pasar mendekati batas dari apa yang dapat dinilai secara masuk akal tanpa melampirkan peluang material dari resesi dalam waktu dekat," kata Praveen Korapaty dalam sebuah catatan.
 
Baca juga: Dolar AS Menguat Meski Inflasi AS Melambat

Antisipasi kebijakan The Fed

Ekonom Goldman Sachs juga mengantisipasi kebijakan Federal Reserve untuk menurunkan suku bunga hanya sekali pada 2024 yakni pada kuartal keempat.

Namun, proyeksi di antara bank-bank terkemuka di Wall Street berbeda secara signifikan, dengan UBS Group memperkirakan beberapa kali pemangkasan.

Para investor menunggu rilis nonfarm payrolls AS untuk bulan November pada hari Jumat bersamaan dengan tingkat pengangguran.
 
Sementara itu, Institute for Supply Management (ISM) akan merilis PMI pada Selasa dan laporan perubahan ketenagakerjaan dari Automatic Data Processing (ADP) pada hari Rabu.

Pada akhir perdagangan New York, euro turun menjadi 1,0828 dolar dari 1,0872 dolar pada sesi sebelumnya, dan pound Inggris turun menjadi 1,2622 dolar dari 1,2700 dolar pada sesi sebelumnya.

Dolar AS membeli 147,2990 yen Jepang, lebih tinggi dari 146,8800 yen Jepang di sesi sebelumnya. Dolar AS naik ke 0,8730 franc Swiss dari 0,8694 franc Swiss, dan naik ke 1,3543 dolar Kanada dari 1,3493 dolar Kanada. Dolar AS naik ke 10,4473 kronor Swedia dari 10,3762 kronor Swedia.