Proses pemungutan suara di Lapas Kelas II B Majalengka. Medcom.id/ Ahmad Rofahan
Majalengka: Ratusan narapidana di Lembaga Pemasyarakatan (Lapas) kelas II B Majalengka, menyalurkan hak suaranya melalui Tempat Pemungutan Suara (TPS) yang didirikan di Lapas tersebut.
Para narapidana yang menyalurkan hak suaranya itu, mengaku tidak mengenal sama sekali, calon legislatif yang ikut terlibat dalam Pemilu 2024.
Seperti yang disampaikan Diding (50), ia mengaku tidak mengenal sama sekali, calon legislatif yang ia pilih. Hal tersebut dikarenakan dirinya sudah cukup lama berada di dalam Lapas.
"Calonnya nggak ada yang kenal. Asal coblos saja, ngikutin hati nurani" kata Diding di lokasi.
Walaupun ia memilih calon yang tidak ia kenal, ia berharap calon tersebut benar-benar bisa mewakili masyarakat dan bisa amanah jika terpilih nanti.
Sedangkan untuk Calon Presiden (Capres) dan Calon Wakil Presiden (Cawapres), Diding mengaku mengenal sosok-sosok tersebut. "Kalau capres dan cawapres, saya tahu," jelas Diding.
Diding mengatakan Pemilu tahun ini merupakan Pemilu kedua yang ia ikuti dari dalam Lapas. Karena pada tahun 2019 lalu, pria yang divonis penjara 12 tahun ini, juga mengikuti pemilu dari balik jeruji besi.
Ia berharap, pemimpin negara dan juga calon legislatif yang terpilih nanti, bisa mengayomi masyarakat dan membuka lapangan kerja seluas-luasnya.
"Karena kami tersandung hukum, juga karena himpitan ekonomi," ujar Diding.
Kasi Binadik dan Giatja Lapas Kelas IIB Majalengka sekaligus Ketua KPPS TPS 901, Adiyanto, mengatakan ada sebanyak 289 orang yang terdaftar dalam DPT dan DPTb di TPS tersebut.
"Ada 289 pemilih di TPS Khusus Lapas Kelas IIB Majalengka yang terdiri dari 280 warga binaan dan sembilan petugas. Alhamdulillah, seluruh prosesnya berjalan lancar," kata Adiyanto.