Di-blacklist Eropa, Prabowo Bakal Sulap Sawit Jadi Avtur

Ilustrasi kelapa sawit. Foto: Dokumen Ditjenbun

Di-blacklist Eropa, Prabowo Bakal Sulap Sawit Jadi Avtur

Faustinus Nua • 25 April 2024 15:13

Jakarta: Menteri Perdagangan (Mendag) Zulkifli Hasan mengungkapkan, presiden terpilih Prabowo Subianto ingin mengembangkan produk sawit nasional.
 
Hal tersebut menjadi opsi ketika komoditas sawit Indonesia dilarang diekspor ke Uni Eropa, yang merupakan buntut dari kebijakan Undang Undang Anti Deforestasi atau EU Deforestation Regulation (EUDR).
 
"Enggak usah khawatir EUDR itu kelapa sawit kalau kelapa sawit EU enggak mau dibeli, ngapain kita repot. Pak Prabowo sudah menyiapkan untuk bikin avtur," sesumbar Zulkifli dalam acara Halal Bihalal Kemendag, Kamis, 25 April 2024.
 
Zulkifli menegaskan, Prabowo memiliki program terkait kemandirian energi. Menurut dia dalam pemerintahan selanjutnya penggunaan sawit akan dimaksimalkan demi kemandirian energi Indonesia.
 
"Kan Pak Prabowo itu kan programnya mandiri di bidang energi. Jadi hasil-hasil pertanian seperti sawit itu enggak usah khawatir, kopi kalau EU enggak mau beli, masih banyak yang mau," tegas Zulkifli.
 

Baca juga: Kurs Rupiah Ambruk, Mendag: Jangan Khawatir!
 

Produk deforestasi dan degradasi hutan dilarang

 
Diketahui, Uni Eropa telah menetapkan Undang-undang anti-deforestasi pada 6 Desember 2022. Ketentuan ini akan mengatur dan memastikan konsumen di Uni Eropa untuk tidak membeli produk yang terkait deforestasi dan degradasi hutan.
 
Undang-undang tersebut melarang sejumlah komoditas bagi konsumen Uni Eropa, antara lain minyak kelapa sawit, ternak, cokelat, kopi, kedelai, karet, dan kayu. Ini juga termasuk beberapa produk turunan, seperti kulit, cokelat, dan furnitur.
 
Dalam salah satu pasalnya, sawit masuk sebagai tanaman berisiko tinggi. Padahal sawit menjadi komoditas ekspor andalan dari Indonesia. Kebijakan ini tentu membuat sawit Indonesia kehilangan pasar penjualannya.

Jangan lupa ikuti update berita lainnya dan follow  akun
Google News Metrotvnews.com


(Husen Miftahudin)