Menteri Pertanian Amran Sulaiman. Foto: MTVN/Husen Miftahudin.
Media Indonesia • 1 November 2023 11:51
Jakarta: Kementerian Pertanian (Kementan) terus mendorong percepatan tanam untuk meningkatkan produksi padi tahun ini terutama pada masa tanam di Oktober-November. Percepatan ini dinilai mampu memenuhi kebutuhan dalam negeri sehingga dapat menekan angka impor, salah satunya dengan mengoptimalkan lahan rawa.
Menteri Pertanian (Mentan) Andi Amran Sulaiman mengatakan target optimasi lahan rawa tahun ini harus mencapai 1,5 juta hektare. Dari luasan target tersebut, komoditas yang akan ditanam hanya berfokus pada padi dan jagung.
Amran percaya, optimalisasi pemanfaatan lahan rawa bisa menjadi solusi dalam peningkatan produksi pangan nasional sehingga mampu menekan angka impor.
"Ada potensi besar di indonesia yakni lahan rawa-rawa yang bisa digarap. Kami fokus garap dulu meningkatkan indeks pertanaman (IP) yang lebih mudah," ucap Amran dikutip dari keterangan resmi pada Rabu, 1 November 2023.
Selain itu, ia juga akan memastikan ketersediaan pupuk dan benih unggul serta mekanisasi pertanian demi mendorong keberhasilan peningkatan produksi. Bagaimanapun juga, kata Mentan, mekanisasi harus diperkuat agar produksi dan panen berjalan lebih cepat.
"Tidak ada basa basi dalam membangun negeri ini, kerja aja. Pertanian Indonesia ini hebat. Tahun 2017 sudah swasembada, tahun 2019 swasembada, tahun 2020 swasembada. Berarti kita bisa. Nanti kita siapkan semuanya mulai dari pupuk sampai mekanisasi," papar dia.
Percepat masa tanam
Koordinator Kelompok Padi Irigasi dan Rawa, Direktorat Serealia, Direktorat Jenderal Tanaman Pangan Kementan Rachmat mengatakan, saat ini pihaknya terus bergerak dalam mempercepat masa tanam 2023. Apalagi kata dia sebagian daerah di Indonesia sudah mulai turun hujan.
"Alhamdulillah di sebagian wilayah sudah mulai turun hujan. Jadi kita optimis untuk masa tanam tahun ini bisa dipercepat. Mari kita singsingkan lengan baju dan segera turun ke lapangan untuk mengolah lahan-lahan yang memang dari sisi posisi ketersediaan airnya sudah mulai ada," imbuh dia.
Menurut Rachmat, Kementan juga sudah mempersiapkan varietas unggul untuk mendorong petani meningkatkan produksi. Upaya ini sejalan dengan penyediaan pupuk yang secara perlahan terus diperbaiki.
"Upaya-upaya yang dilakukan di lapangan ini nantinya akan disesuaikan dengan wilayah masing-masing termasuk juga pilihan varietas padi seperti inpari dan ciherang. Semua akan kita sesuaikan dan akan kita coba intervensi dengan berbagai program yang ada," ungkap dia.
Rachmat menambahkan, pemerintah juga terus memberi perhatian pada peningkatan indeks pertanaman (IP), terutama di sejumlah lahan yang sudah siap dengan segala infrastrukturnya.
"Kita coba mengoptimalkan IP 4. Kalaupun tidak bisa kita tingkatkan jadi IP 2. Yang pasti harus ada lompatan seperti yang disampaikan Bapak Menteri," katanya.
Baca juga: Biar Diminati Generasi Muda, Mentan Manfaatkan AI di Sektor Pertanian
Yakin capai target produksi beras
Sementara itu, Rahmanto dari Direktorat Jenderal Prasarana dan Sarana Pertanian Kementan mengaku optimis dengan target produksi
beras yang saat ini dicanangkan Amran. Meski demikian, dia meminta target tersebut harus melibatkan banyak pihak seperti pupuk dan Bulog.
"Kita harus kolaborasi dengan semua pihak agar target yang diharapkan dapat kita capai. Apalagi saat ini sudah memasuki musim hujan dan bisa kita optimalkan," jelas dia.
Diketahui, Amran menargetkan produksi padi dan jagung sebagai program prioritas di tahun ini. Dia ingin target tersebut segera tercapai agar ke depan Indonesia tidak lagi bergantung pada kebijakan impor.
(NAUFAL ZUHDI)