Vice President Strategi Pengembangan Biomassa PT PLN Energi Primer Indonesia (PLN EPI) Anita Puspita Sari. Foto: Dok istimewa
Jakarta: Peran perempuan dalam sektor energi baru terbarukan semakin menonjol di tengah upaya transisi energi. Vice President Strategi Pengembangan Biomassa PT PLN Energi Primer Indonesia (PLN EPI) Anita Puspita Sari menjadi salah satu tokoh yang berdedikasi memajukan sektor biomassa.
Berlatar belakang teknik dan lingkungan, Anita memulai perjalanannya dengan ketertarikan besar pada potensi energi terbarukan, khususnya biomassa. Dengan keahlian teknis dan pemahaman mendalam tentang kebijakan energi, Anita mendorong integrasi biomassa sebagai pilar penting dalam strategi transisi energi nasional.
"Saya melihat potensi besar dari sumber daya lokal yang selama ini kurang dimanfaatkan. Biomassa bukan hanya soal energi, tetapi juga tentang keberlanjutan sosial dan ekonomi," kata dia dalam keterangan tertulis, Rabu, 30 April 2025.
Anita menjadi motor penggerak berbagai inovasi pengembangan biomassa di Indonesia. Salah satu terobosannya adalah mendorong penerapan sistem digitalisasi biomassa di PLN EPI, yang memungkinkan seluruh proses penyediaan biomassa terintegrasi secara digital dan real-time.
(Ilustrasi biomassa. Foto: Dok istimewa)
Rantai pasok biomassa berbasis digital
PLN EPI membangun platform berbasis
web apps dan
mobile apps yang memperkuat keterlibatan petani lokal dalam rantai pasok biomassa. Sistem ini tidak hanya meningkatkan efisiensi logistik, tetapi juga menghubungkan langsung petani dengan fasilitas produksi hingga pembangkit listrik tenaga uap (PLTU) yang menggunakan
cofiring biomassa sebagai bahan bakar alternatif.
Dengan adanya marketplace ini, data produksi dan permintaan biomassa kini saling terkoneksi secara cepat dan transparan, mempercepat respons kebutuhan operasional biomassa. Upaya ini mempertegas visi Anita dalam mengembangkan biomassa bukan hanya sebagai solusi teknis melainkan juga sebagai pilar pemberdayaan ekonomi kerakyatan dan penguatan ketahanan energi nasional berbasis sumber daya lokal.
"Tantangan terbesar adalah mengubah persepsi lama bahwa sektor energi adalah ‘dunia laki-laki’. Namun, kompetensi dan integritas adalah kunci untuk membuktikan perempuan memiliki peran besar dalam industri ini," kata dia.
Tak hanya berfokus pada pencapaian teknis, Anita juga konsisten mendorong terciptanya lingkungan kerja yang inklusif di PLN EPI. Ia aktif menjadi mentor dan role model, khususnya bagi rekan perempuan, untuk menumbuhkan keberanian, kepercayaan diri, dan aspirasi berkarir di sektor energi.
"Kepemimpinan bagi saya adalah memberi ruang bagi tim untuk berkembang. Saya berusaha menjadi role model dan mentor, terutama untuk perempuan, agar mereka merasa memiliki tempat dan suara di sektor energi," jelas Anita.
Melalui pendekatan ini, Anita berharap dapat membuka jalan bagi generasi perempuan berikutnya untuk berkiprah di industri energi. Anita juga menyampaikan pesan inspiratif bagi perempuan Indonesia yang ingin berkarir di sektor energi.
"Jangan pernah ragu untuk mengambil peran. Tantangan memang ada, tetapi peluang untuk membuat perubahan yang berarti jauh lebih besar. Yakinlah pada kemampuan diri, terus belajar, dan jangan takut bersuara," tegas dia.
Kiprah tidak hanya memperkuat posisi biomassa dalam peta energi nasional, tetapi juga menjadi bukti bahwa perempuan memiliki peran strategis dalam mendorong inovasi dan keberlanjutan. Subholding PLN EPI terus berkomitmen untuk mewujudkan transisi energi yang inklusif dan berdaya guna bagi seluruh lapisan masyarakat.