Korban ledakan galangan kapal di Rumah Sakit Mutiara Aini, Kota Batam. Metro TV
Agus Fathurrohman • 16 October 2025 08:38
Batam: Sebanyak 21 korban ledakan kapal tanker MT Federal II masih menjalani perawatan intensif di sejumlah rumah sakit di Kota Batam. Peristiwa tragis di galangan PT ASL Shipyard Indonesia, Tanjung Uncang, itu menewaskan 10 orang dan melukai 21 orang lainnya.
Korban yang masih dirawat sebagian besar mengalami luka bakar dengan tingkat keparahan beragam, mulai dari ringan hingga berat. Mereka kini tersebar di tiga rumah sakit untuk mendapat penanganan medis.
Sebelas orang korban dirawat di Rumah Sakit Mutiara Aini, sementara tiga orang lainnya menjalani perawatan di Rumah Sakit Elisabeth. Tujuh korban lagi mendapatkan perawatan di Rumah Sakit Graha Hermin.
Salah seorang korban selamat, Jefri Augusto, mengisahkan detik-detik mencekam saat kapal meledak dan terbakar. Jefri menuturkan, ia sedang bekerja di atas kapal bersama enam rekanannya ketika tragedi itu terjadi.
“Saat itu saya sedang bekerja di atas kapal bersama enam rekan. Tiba-tiba terlihat percikan api dan langsung terdengar suara ledakan,” kata Jefri pada Kamis, 16 Oktober 2025.
Baca Juga : Polda Kepri Selidiki Ledakan Kapal Tanker MT Federal II di Batam
Ledakan keras itu langsung diikuti kobaran api yang membakar kapal. Jefri dan keenam rekannya sempat terperangkap dalam situasi chaos pascaledakan. Mereka berusaha menyelamatkan diri dari jilatan api yang dengan cepat menjalar di sekitar mereka.
Peristiwa ledakan ini masih dalam penyelidikan mendalam oleh pihak berwajib. Investigasi difokuskan untuk mengungkap penyebab pasti meledaknya kapal tanker yang sedang menjalani proses perbaikan tersebut.
Kapal tanker MT Federal meledak di galangan kapal PT ASL Tanjung Uncang, Kota Batam, Kepulauan Riau pagi tadi pukul 05.00 Rabu, 15 Oktober 2025. Kecelakaan kerja ini menewaskan sepuluh orang pekerja dan melukai delapan belas orang lainnya.
“Hingga saat ini ada 10 korban meninggal dunia dan 18 orang luka-luka. Terjadi kecelakaan kerja di salah satu galangan kapal di daerah Tanjung Uncang ini,” kata Kapolda Kepri, Irjen Pol Asep Syafrudin, di lokasi kejadian Rabu, 15 Oktober 2025.
Penyebab kecelakaan kerja masih dalam proses penyelidikan Polresta, Barelang dan Polda Kepulauan Riau. Tim Inafis polisi masih bekerja di tempat kejadian perkara. Mereka mengumpulkan bukti-bukti forensik untuk menentukan penyebab pasti ledakan.