Upaya Pemadaman Api dan Evakuasi ABK di Kapal MV Samudera Sakti III

TNI Angkatan Laut (TNI AL) bersama dengan Tim SAR  gabungan melaksanakan penyelamatan ABK serta penanggulangan kebakaran atas terbakarnya kapal MV Samudra Sakti III yang berada di Perairan Pulau Tangkil, Panjang, Lampung, Minggu (24/9/2023).

Kapal MV Samudra Sakti III yang berada di Perairan Pulau Tangkil, Panjang, Lampung yang rencananya akan sandar di Pelabuhan PT Bukit Asam guna muat batubara mengalami kebakaran di bagian buritan yang diakibatkan dari meledaknya generator mesin induk kapal.

Tim gabungan Basarnas bersama TNI AL mengerahkan KRI Cucut 866 Sea Rider dari Pangkalan TNI AL (Lanal) Lampung, melaksanakan penanggulangan serta penyelamatan penumpang kapal serta memadamkan api yang hampir membakar seluruh badan kapal. 

Dalam kejadian tersebut, 24 ABK beserta dua orang mekanik dan lima orang Taruna Akademi Medan berhasil diselamatkan. Kepala Staf Angkatan Laut (Kasal) Laksamana TNI Muhammad Ali sangat mengapresiasi atas aksi cepat tanggap tersebut. 

KMP Mutiara Berkah di Merak Ludes Terbakar

Kebakaran kapal feri Mutiara Berkah I di Pelabuhan Indah Kiat Merak, Banten belum berhasil dipadamkan hingga Rabu dini hari, 7 September 2023. Api terpantau masih besar dan belum ada tanda-tanda api bisa dipadamkan.

Kondisi kapal dan kendaraan yang ada di dalam kapal sudah 100% hangus terbakar. Muatan truk yang gampang terbakar seperti peralatan kelontong dan barang lainnya yang berbahan plastik membuat api dengan cepat menyebar ke bagian dalam kapal.

15 unit mobil pemadam dan empat kapal tunda sudah dikerahkan untuk menyiram api yang masih menyala. Terbatasnya air menyulitkan proses pemadaman.

Sementara itu informasi yang berhasil dihimpun di lapangan, lima orang yang dilarikan ke rumah sakit sudah pulang.

Kebakaran terjadi pada pukul 11.10 WIB. Kapal tersebut mengangkut 159 orang, dengan jumlah kendaraan 135 unit. Kebakaran diduga akibat korsleting listrik pada truk yang mengangkut sepeda motor.

Kebakaran KM Mutiara Berkah 1 Belum Padam

Hingga malam ini, kondisi api kebakaran kapal feri Mutiara Berkah I masih menyala. Api masih terpantau besar di dalam kapal yang sudah 100% terbakar.

Kapal Mutiara Berkah I terbakar di Pelabuhan Indah Kiat, Merak, Banten. Api di bagian dalam kapal masih terpantau besar menyala dan belum ada tanda-tanda api bisa dipadamkan pada malam hari ini.

Kondisi kapal dan kendaraan yang ada di dalam kapal sudah 100 persen hangus terbakar. Ratusan unit mobil pemadam sudah dikerahkan untuk menyiram api yang masih menyala.

Sementara itu, informasi yang berhasil dihimpun di lapangan, lima orang yang dilarikan ke rumah sakit sudah diperbolehkan pulang. Seperti diketahui, kebakaran terjadi pukul 11.10 WIB. Jumlah orang dalam kapal sebanyak 159 orang dengan jumlah kendaraan 135 unit.

KMP Mutiara Berkah 1 Terbakar, 159 Penumpang Dievakuasi

Kapal Feri KMP Mutiara Berkah 1 terbakar di Dermaga Indah Kiat di Pelabuhan Merak, Banten, Jumat 6 September 2023. Sebanyak 159 penumpang dilaporkan berhasil dievakuasi. Lima orang di antaranya, termasuk satu bayi, dirujuk ke rumah sakit karena mengalami gangguan pernapasan.

Lebih dari dua jam petugas gabungan terus berupaya memadamkan api yang membakar Kapal Feri KMP Mutiara Berkah 1. Petugas mengaku kesulitan memadamkan api di kapal feri dengan rute Pelabuhan Merak-Pelabuhan Panjang, Provinsi Lampung tersebut karena kencangnya hembusan angin. 

Dugaan sementara, kebakaran terjadi akibat truk yang membawa sepeda motor terbakar di dalam kapal feri. Awal api terlihat dari badan truk yang diduga mengalami korsleting di bagian mesin. 

Data sementara dari pihak pelabuhan, saat kebakaran Kapal Feri Mutiara Berkah 1 mengangkut 135 unit kendaraan. Saat ini proses pemadaman dilakukan baik dari sisi darat maupun laut. 

"Kita sudah mengerahkan delapan unit mobil pemadam kebakaran dan empat unit tugboag (kapal tunda)," ujar Komandan Lanal Banten Kolonel Dedi Komarudin di Headline News Metro TV, Rabu 6 September 2023. 

Dedi menyebut, penyebab kebakaran belum dapat dipastikan. Saat ini pihaknya fokus melakukan pemadaman kebakaran. Namun demikian, Dedi membenarkan api berasal dari dek atas tempat truk parkir.

KMP Mutiara Berkah Terbakar di Pelabuhan Merak

Kapal Feri Bawa 120 Penumpang di Filipina Terbakar Hebat

KM Maju Setia 22 Terbakar, 7 ABK Menunggu Evakuasi

Hingga saat ini, masih ada 12 ABK yang masih belum tiba di Pelabuhan Pondok Dadap Sendangbiru. 

TNI Investigasi Terbakarnya KRI Teluk Hading

KRI Teluk Hading 538 Masih Asap, Kawasan Wisata Titik Nol Ditutup Sementara

Penyebab Kebakaran KRI Teluk Hading 358 Masih Diselidiki

Badan KRI Teluk Hading 538 yang terbakar di perairan Selayar telah bersandar di sekitar dermaga Pelabuhan Bulukumba, Sulawesi Selatan. Sementara penyebab kebakaran masih diselidiki oleh pihak berwenang.

Pesisir Pantai Bulukumba dijaga ketat oleh aparat. Hal ini dilakukan agar warga dan nelayan tidak mendekat ke KRI Teluk Hading 358. Sebab, masih banyak barang dan peralatan perang yang berada di kapal tersebut.

Berdasarkan pantauan tim Metro TV, kawasan wisata titik nol Bulukumba juga diawasi oleh prajurit TNI AL dan TNI AD. Warga dilarang memasuki kawasan tersebut untuk sementara.

Salah satu prajurit yang terluka akibat kebakaran, Letda Laut Ahmad Junaidi saat ini masih dalam menjalani penanganan medis di RSUD Andi Sulthan Daeng Radja Bulukumba.

Sementara, 119 kru kapal lainnya telah berada di Makassar untuk mendapatkan penanganan lebih lanjut dari pihak TNI Angkatan Laut.

KRI Teluk Hading Berhasil Dievakuasi ke Pesisir

KRI Teluk Hading 538 sudah berada di pesisir perarian titik nol Bulukumba, Sulawesi Selatan usai kebakaran di perarian Selayar pada Sabtu 3 Juni 2023. Sejak semalam, KRI Teluk Hading 538 dievakuasi ke pesisir dan untuk selanjutnya akan dibawa ke pangkalan TNI AL. 

Kapal ini juga mendapatkan pengawalan ketat dari sejumlah unsur TNI AL di antaranya KRI Escolar 871, KRI Sultan Iskandar Muda 367, KRI Sampari 628, KRI Terapang 648, dan KRI Tombak 629. 

Kawasan titik nol yang merupakan satu objek wisata di Bulukumba sudah disterilkan dari aktivitas wisata maupun nelayan. Penyebab kebakaran KRI Teluk Hading 538 masih dalam proses penyidikan oleh Mabes TNI AL. 

KRI Teluk Hading 538 Terbakar, Seluruh Prajurit Selamat

Kepala Dinas Penerangan TNI Angkatan Laut Laksmana TNI I Made Wira Hady Arsanta Wardhana menyatakan, seluruh awak kapal dari KRI Teluk Hading 538 berhasil dievakuasi dalam kondisi selamat.

Sebanyak 119 awak kapal berhasil dievakuasi oleh kapal tugboat Bahtera Zalfa yang saat itu melintas tidak jauh dari lokasi KRI Teluk Hading 538 terbakar.

"Seluruh kru kapal selamat, tidak ada korban," ujar Kadispenal Laksmana TNI I Made Wira Hady Arsanta Wardhana.
 
Sejumlah unsur TNI AL juga diturunkan untuk melakukan penyelamatan terhadap prajurit KRI Teluk Hading 538, di antaranya KRI Escolar-871, KRI Sultan Iskandar Muda-367, KRI Sampari-628, serta KRI Terapang-648 dan KRI Tombak-629.

Saat ini, TNI AL sedang berupaya menarik KRI Teluk Hading 538 menggunakan kapal tunda menuju daratan terdekat. Saat terjadi insiden kebakaran, kapal sedang dalam menjalankan operasi rutin TNI AL yang berlayar dari Jakarta.

Sejumlah ABK Korban Kebakaran KRI Teluk Hading 538 Berhasil Dievakuasi

Kapal perang milik TNI Angkatan Laut, KRI Teluk Hading 538 terbakar di perairan Bulukumba, Sulawesi Selatan, Sabtu (3/6/2023). Sejumlah awak kapal berhasil dievakuasi, tetapi jumlahnya belum dapat dipastikan. 

Berdasarkan informasi tim Metro TV, seseorang yang diduga korban kebakaran KRI Teluk Hading 538 dievakuasi menggunakan ambulans di Pelabuhan Bira. Ia diduga mengalami sesak napas sehingga dibawa ke RS Andi Sulthan Daera Radja Bulukumba. Dari video amatir, beberapa ABK juga berhasil dievakuasi ke kapal lain. 

Hingga saat ini, TNI Angkatan Laut belum mengonfirmasi jumlah korban dan penyebab kebakaran.  

KRI Teluk Hading 538 Milik TNI AL Terbakar di Perairan Bulukumba

Satu kapal perang milik TNI Angkatan Laut, KRI Teluk Hading 538, terbakar di perairan Bulukumba, Sulawesi Selatan, sekitar 8 mil arah utara dari Pelabuhan Bira, Sabtu (3/6/2023). 

Video amatir dari warga setempat menunjukkan asap hitam yang membumbung tinggi. Gumpalan asap itu diduga berasal dari badan kapal yang terbakar. 

Kini, tim gabungan dari Basarnas menuju lokasi kejadian untuk mengevakuasi anak buah kapal (ABK) dan memadamkan api. 

Olah TKP Kebakaran Kapal Royce 1 Menghadirkan 2 Terduga

Polisi Air (Polair) Polda Banten dan Puslabfor Mabes Polri menggelar olah TKP untuk menyelidiki kebakaran kapal penumpang Royce 1 di Dermaga Tiga, Pelabuhan Merak, Banten. Dua sopir bus berplat merah yang diduga menjadi penyebab kebakaran kapal dihadirkan dalam olah TKP.

Dua orang sopir masing masing berinisial I dan Z dibawa ke kapal untuk mengikuti olah TKP. Kedua sopir bus membawa mobil plat merah dengan nomor polisi B 7247 IO. 

Pihak Polair Polda Banten belum memberikan keterangan resmi penyebab kebakaran kapal Royce 1 karena olah TKP belum selesai.

Sebelumnya, kapal penumpang royce 1 terbakar, Sabtu (6/5/2023) sore. Sebanyak 459 penumpang berhasil dievakuasi. Selain itu, terdapat 13 unit mobil pribadi dan dua bus.

KNKT dan Labfor Bantu Penyelidikan Kebakaran KMP Royce 1

Kepala Basarnas Banten, Adil Triyanto mengatakan penyelidikan kebakaran KMP Rocye 1 melibatkan Puslabfor dan KNKT.

"Tapi saat ini masih dilakukan penyelidikan dari Polair yang melibatkan dari Puslabfor dan dari KNKT," kata Kepala Basarnas Banten, Adil Triyanto dalam Metro Siang Metro TV, Senin (8/5/2023).

Adil mengatakan data terakhir korban kebakaran Kapal Motor Penyebrangan (KMP) Royce 1 di Perairan Merak sebanyak 459 orang.

Menurut Adil, adanya simpang siur soal jumlah penumpang yang ada di KMP Royce 1 karena terdapat beberapa penumpang yang tidak mengisi data di aplikasi yang disediakan oleh ASPD yakni Aplikasi Ferizy.

"ASDP sendiri sudah memberikan aplikasi Ferizy dan dimungkinkan ada beberapa yang tidak mengisi terkait dengan aplikasi tersebut. Sehingga jumlah penumpang itu simpang siur," ujar Adil. 

Adil menjelaskan penyebab kebakaran yang terjadi di KMP Royce 1, yakni oleh dua bus dan salah satu bus yang menyala menyebabkan terjadinya kebakaran. 

"Secara SOP, (kendaraan) yang ada di dalam kapal itu memang sudah boleh menyalakan mesin kendaraannya apalagi menghidupkan AC karena akan beresiko seperti ini," tambah Adil.

Sebelumnya, KMP Feri Royce 1 terbakar di Perairan Selat Sunda jalur penyeberangan Pelabuhan Merak-Bakauheni, Sabtu (6/5/2023). Akibatnya, ratusan penumpang menderita luka-luka dan puluhan kendaraan terbakar. 

Evakuasi Kendaraan di Kapal Royce 1 Menunggu Alat Berat

Proses evakuasi 49 unit kendaraan yang masih tertahan di Kapal Penumpang (KMP) Royce 1 yang terbakar di Perairan Merak, Banten belum juga dilakukan. Tim evakuasi masih menunggu datangnya alat berat.

Kapal Motor Penyebrangan (KMP) Royce 1 yang terbakar di Perairan Merak, Banten ditambatkan di Dermaga 3 Pelabuhan Merak untuk proses evakuasi kendaraan penumpang. Kendaraan yang masih tersisa sebanyak 49 unit yang terdiri dari bus dan truk ekspedisi. 

Selain itu, tim evakuasi harus sangat hati-hati untuk mengevakuasi kendaraan berat seperti truk, untuk menjaga keseimbangan kapal karena kapal sudah miring 20 derajat arah laut.

Lalu, sebanyak 15 unit kendaraan yang terbakar tidak akan dievakuasi di dermaga tiga Pelabuhan Merak. Sebab, 15 kendaraan tersebut dijadikan barang bukti untuk proses penyelidikan polisi guna mengetahui penyebab kebakaran di dalam kapal tersebut. 

Kasus kebakaran KMP Rocye 1 sudah ditindaklanjuti oleh Polisi Air (Polair) Polda Banten dan KNKT. 

Fact Check: Terbakarnya Kapal Royce 1 di Selat Sunda

Kapal Royce 1 milik PT DLB terbakar saat akan menyeberang dari Pelabuhan Merak ke Pelabuhan Bakauheni, Lampung pada Sabtu (6/5/2023). Meski tidak ada korban jiwa, namun korban harus dievakuasi dengan cara yang dramatis terhadap 304 penumpang yang ada di dalamnya. 

Kapal Royce 1 terbakar di Selat Sunda, tepatnya di Pulau Tempurung saat akan menyeberang dari Pelabuhan Merak ke Pelabuhan Bakauheni, Lampung.

Fakta KMP Royce 1 terbakar:

- Tidak ada korban jiwa.
- Kapal akan dievakuasi ke Merak.
- KNKT selidiki penyebab kebakaran.
- Dugaan api dari bus pelat merah.

Timeline terbakarnya KMP Royce 1:

- KMP Royce 1 dikabarkan terbakar pada 14.50 Wib.
- KMP Royce 1 minta bantuan pada 15.05 Wib.
- Evakuasi dimulai pada 15.30 Wib.
- Evakuasi selesai pada 19.21 Wib.
- Api dipadamkan 20.00 Wib.

Simpang siur manifest penumpang:

- Polda Banten (140 penumpang).
- PT ASDP (456 penumpang).
- BPTD wilayah VIII Banten (304 penumpang).

Evakuasi Truk dan Bus di Kapal Feri Royce 1 Dihentikan Sementara

Kapal Feri Royce 1 yang terbakar saat ini sudah bersandar di Dermaga 3 Pelabuhan Merak. Evakuasi truk dan bus dihentikan sementara, akibat terhalang oleh truk yang bannya terbakar, Minggu (7/5/2023). 

Para sopir truk mengantre untuk mengambil barang-barang mereka yang masih tertinggal di dalam truk. Petugas terpaksa mengevakuasi muatan dari truk yang menghalangi evakuasi kendaraan lain. Di sisi lain, jika evakuasi truk dipaksakan, justru membahayakan karena kondisi kapal yang sudah miring 20 derajat. 

"Kita mengupayakan memindahkan muatannya dulu, makannya kapal enggak dikeluarkan sampai besok pagi, dari posisi kapal juga memperbaiki. Sehingga besok kalau seumpanya sudah bisa putar kepala. Kalau malam ini tidak bisa kita teruskan karena kemiringan sudah 20 derajat. Bahaya," ujar Ketua Gapasdap Merak, Togar Napitupulu. 

Saat ini kendaraan yang sudah berhasil dievakuasi sebanyak 28 mobil pribadi, 16 unit motor, dan 4 unit truk ekspedisi. Saat ini di dalam kapal masih tersisa 49 kendaraan. 
 

15 Kendaraan Dijadikan Barang Bukti untuk Usut Penyebab Kebakaran KMP Royce 1

Sebanyak 15 unit kendaraan yang terbakar tidak akan dievakuasi di dermaga tiga Pelabuhan Merak. Sebab 15 kendaraan tersebut dijadikan barang bukti untuk proses penyelidikan polisi guna mengetahui penyebab kebakaran di dalam kapal tersebut. 

Kendaran-kendaraan itu akan dibawa ke Pelabuhan Samudera Palaran sekaligus untuk melakukan perbaikan kapal. Hal itu dilakukan dan untuk menindaklanjuti penyelidikan penyebab kebakaran di dalam KMP Royce 1.

Saat ini, sebanyak 48 unit kendaraan masih tertahan di dalam KMP Royce 1. Namun proses evakuasi dihentikan sementara karena kondisi kapal sudah miring sekitar 20 derajat. 

Kondisi Pelabuhan Merak dipadati pengguna jasa terutama untuk truk ekspedisi tujuan Pulau Sumatra. Pelabuhan Merak hanya mengoperasikan empat dermaga karena dermaga dua masih dalam perbaikan. 

Evakuasi 49 Truk di Kapal Royce 1 Ditunda

Proses evakuasi kendaraan yang masih tertahan di Kapal Penumpang Royce 1 ditunda. Sebab ada beberapa hal yang terjadi di dalam kapal. 

Salah satu kendalanya adalah adanya ban truk yang terbakar di dalam kapal. Hal itu menyebabkan proses evakuasi ditunda sampai waktu yang tidak ditentukan. 

Meski demilian, pihak Pelabuhan Merak memaksa melakukan pembongkaran pada Minggu (7/5/2023) malam. Namun hal itu akan membahayakan kapal. 

Selain itu, truk yang masih tertahan sebanyak 49 unit yang masih berada di Kapal Royce 1. Sepeda motor dan mobil pribadi sudah berhasil dievakuasi pukul 20.00 WIB.

Sementara pihak Pelabuhan Merak akan memindahkan muatan truk yang terbakar tersebut. Proses pemindahan menggunakan alat berat. 

Penumpang KMP Royce 1 Dapat Kompensasi Uang Tunai hingga Pakaian

Penumpang KMP Royce 1 yang terbakar dalam pelayaran ke Pelabuhan Bakauheni, Lampung, menerima kompensasi berupa uang tunai sebesar Rp500 ribu, pemeriksaan kesehatan, makanan dan pakaian, Minggu (7/5/2023).

Para pemilik mobil membawa satu per satu mobilnya turun ke dermaga tiga pelabuhan untuk dilakukan pemeriksaan serta mencocokkan dengan tiket kapal tersebut. Pihak kapal memberikan konpensasi sebesar Rp500 ribu dan mempersilahkan penumpang untuk melanjutkan perjalanan tanpa membeli tiket lagi.
 
Mobil pribadi yang berhasil dievakuasi ke darat sebanyak 26 unit dan untuk sepeda motor sebanyak 16 unit. Untuk truk eksepedisi hingga saat ini belum dievakuasi dan petugas terus berupaya mengeluarkan truk dan bus yang terjebak di kapal.

KMP Royce 1 Berhasil Dievakuasi ke Pelabuhan Merak

Kapal Motor Penumpang (KMP) Royce 1 yang terbakar di Perairan Selat Sunda berhasil dievakuasi ke Pelabuhan Merak, Banten, Minggu (7/5/2023). Kapal itu ditarik menggunakan dua tugboat.

Badan KMP Royce 1 yang terbakar di Selat Sunda berhasil  dievakuasi ke dermaga tiga Pelabuhan Merak. Kapal itu ditarik lantaran mengalami mati mesin usai terbakar pada Sabtu (6/5/2023).

Kapal itu ditarik ke Pelabuhan Merak lantaran ada kendaraan penumpang yang masih berada di dalam KMP Royce 1 tersebut. Sebanyak 97 unit kendaraan juga akan dievakuasi secara bersamaan di Pelabuhan Merak. Naas, dari seluruh kendaraan yang berada di dalam kapal, 13 di antaranya hangus terbakar. 

Sementara itu, seluruh penumpang yang berhasil diselamatkan, ditempatkan di posko Pelabuhan Merak. Belum ada informasi resmi dari pihak ASDP dan pihak lainnya yang terlibat dalam kebakaran tersebut.

Sebelumnya, KMP Royce 1 mengalami kebakaran pada bagian badan kapal. Kapal itu direncanakan bertolak dari Pelabuhan Merak menuju Bakauheni. Dugaan sementara, kebakaran disebabkan oleh truk yang terbakar di dalam kapal. 

456 Penumpang Kapal Feri Royce 1 Berhasil Dievakuasi

Sebanyak 456 penumpang korban kebakaran Kapal Motor Penyeberangan (KMP) Feri Royce 1 sudah dievakuasi. 

Kepala Basarnas Banten, Adil Trianto mengatakan para penumpang yang dievakuasi sebagian melanjutkan perjalanannya yang difasilitasi oleh pihak ASDP menggunakan kapal eksekutif dan sebagian penumpang lainnya kembali ke daerahnya masing-masing.

"Untuk yang di rumah sakit sudah tidak ada (korban). Namun, sebagian penumpang ada yang di pelabuhan untuk menunggu nanti kapal akan ditarik ke dermaga 3 di Pelabuhan Merak," kata Kepala Basarnas Banten, Adil Trianto dalam Metro Siang Metro TV, Minggu (7/5/2023).

Adil Trianto menduga kebakaran KMP Royce 1 berasal dari sebuah bus yang terbakar dan menyambar ke kendaraan lainnya. Namun, Adil menyerahkan seluruh penyelidikan kepada pihak kepolisian.

"Untuk saat ini masih penyelidikan, ya. Ada dimungkinkan (penyebab berasal) dari mobil. Tapi itu masih kewenangan penyidik, karena penyelidikan masih berjalan," ujar Adil.

Adil menjelaskan terbakarnya kapal Feri Rocye 1 ini tidak berdampak pada lalu lintas penyeberangan di Pelabuhan Merak maupun Bakauheni. Rencananya, kapal akan segera dievakuasi ke Pelabuhan Merak dan akan disandarkan di dermaga 3. 

Sebelumnya, KMP Feri Royce 1 terbakar di Perairan Selat Sunda jalur penyeberangan Pelabuhan Merak-Bakauheni, Sabtu (6/5/2023). Akibatnya, ratusan penumpang menderita luka-luka dan puluhan kendaraan terbakar. 

13 Kendaraan di Kapal Feri Royce 1 Ikut Terbakar

Kapal Feri KMP Royce 1 yang terbakar di Perairan Selat Sunda saat ini sudah padam dan dalam proses pendinginan, Minggu (7/5/2023). Sebanyak 13 kendaraan di kapal tersebut ikut terbakar.

Kendaraan yang terbakar merupakan bus dan truk ekspedisi yang membawa muatan obat-obatan, makanan hingga paket sembako. Kapal Feri KMP Royce 1 membawa sebanyak 97 unit kendaraan dan 456 penumpang. 

Kapal Feri KMP Royce 1 rencananya akan segera dievakuasi ke Pelabuhan Merak setelah pendinginan selesai. Kebakaran kapal tersebut bermula dari salah satu penumpang minibus yang melakukan pengisian baterai telepon genggam.

Padahal, petugas dari Kapal KMP Royce 1 sudah menegur agar penumpang tidak melakukan hal tersebut, namun tidak didengarkan. Akibatnya, minibus itu terbakar dan merambat ke unit kendaraan lainnya.

Pihak kepolisian juga sudah melakukan pemeriksaan terhadap nahkoda kapal dan beberapa saksi untuk dimintai keterangan.

Sebanyak 456 penumpang Kapal KMP Royce 1 dievakuasi di ruang tunggu ASDP. Sementara, 31 penumpang lainnya masih dirawat di RS Krakatau Medika dan di Puskesmas Pulau Merak.

Ratusan Korban Kebakaran Kapal Feri Royce 1 Masih Berkumpul di Posko

Ratusan penumpang korban kebakaran kapal feri Royce 1 masih berkumpul di posko yang disediakan oleh ASDP, Sabtu (6/5/2023) malam. Sebanyak 20 korban masih mendapatkan perawatan dari tim medis.

Nantinya, para korban akan diinapkan di salah hotel yang ada di Pelabuhan Merak. Banyak di antara korban yang mengalami patah kaki, terkilir dan sesak napas. Hal ini terjadi akibat para penumpang berdesakan ketika kebakaran terjadi. 

Hingga berita ini diterbitkan, terdapat tiga titik api yang masih menyala di dalam kapal. Rencananya kapal akan disandarkan pada Minggu (5/6/2023) pagi. 

Diketahui, kapal feri Royce 1 terbakar di belakang Pulau Merak Besar, Cilegon, Banten, Sabtu (06/05/2023). Diduga kebakaran dipicu adanya truk yang terbakar di dalam kapal.

299 Penumpang Kapal Feri Royce 1 Berhasil Dievakuasi

Kapal Feri KMP Royce 1 milik PT DlB terbakar saat berlayar dari Pelabuhan Merak menuju Pelabuhan Bakauheni pada Sabtu, 6 Mei 2023, pukul 15.45 WIB.

Sebanyak 299 penumpang berhasil dievakuasi dalam kondisi selamat. Penumpang dievakuasi ke Kantor ASDP, sementara sebagian lainnya dilarikan ke RS Krakatau Medika untuk mendapatkan perawatan.

Tim masih melakukan penyisiran guna mencari dan mengevakuasi penumpang yang masih berada di dalam kapal. Jumlah pasti penumpang KMP Royce 1 sampai saat ini belum diketahui.

Hingga kini tim SAR gabungan yang terdiri dari Polairud Polda Banten, Lanal Banten, KSOP Banten dan Basarnas masih melakukan pemadaman. Masih ditemukan titik api di kardek nomor tiga.

Petugas mengimbau kepada nelayan dan kapal untuk tidak mendekat dalam radius 1 kilometer. Sebab terdapat truk tangki BBM dan truk ekspedisi yang dikhawatirkan meledak akibat kebakaran tersebut.

Kapal Ferry Royce 1 Terbakar di Laut Merak

Kapal Ferry KMP Royce 1 terbakar di belakang Pulau Merak Besar, Cilegon, Banten, Sabtu (06/05/2023). Diduga kebakaran dipicu adanya truk yang terbakar di dalam kapal.

Dari video amatir yang direkam warga, terlihat asap hitam keluar dari salah satu jendela dalam kapal. Peristiwa terjadi di sekitar Pulau Tempurung, Sabtu (6/5/2023) sekitar pukul 15.00 Wib.

Mengetahui adanya kebakaran, petugas Basarnas pun berjibaku untuk mengevakuasi penumpang. Belum diketahui ada korban luka ataupun jiwa dalam kebakaran kapal tersebut.

Berdasarkan informasi awal, Kapal Ferry KMP Royce berangkat dari Pelabuhan Merak menuju Pelabuhan Bakauheni, Lampung.

Kapal Pengangkut Barang Kebutuhan Pokok Ludes Terbakar di Batam

Kapal kayu yang membawa barang kebutuhan pokok, terbakar saat berada di Perairan Batu Ampar, Batam, Kepulauan Riau pada Jumat(22/7/2022) dini hari.  Akibat kejadian ini tiga ABK dilarikan ke rumah sakit akibat mengalami luka bakar.

Bakamla Kota Batam berpatroli dan menemukan kapal kayu Murah Rezeki terbakar. Kapal mengangkut bahan kelontong dari Malaysia dengan tujuan Pelabuhan Batu Ampar, Batam. Kapal terbakar saat melakukan bongkar muat. Petugas tidak bisa berbuat banyak karena saat kejadian kondisi dini hari. Api dengan cepat membesar dan membakar seluruh badan kapal. Akibat kejadian ini kerugian ditaksir mencapai miliaran rupiah.

TNI AL Evakuasi 18 ABK Kapal Bintang Surya yang Terbakar di Perairan Nipah

TNI AL melakukan evakuasi terhadap 18 ABK Kapal Bintang Surya yang mengalami kecelakaan dalam pelayaran dari Singapura menuju Balai Karimun di Kepulauan Riau, Minggu (12/6/2022). 

Kapal Bintang Surya mengalami kecelakaan di perairan barat Pulau Nipah, Kepulauan Riau. Saat tiba di lokasi, petugas menemukan permukaan kapal sudah dalam keadaan terbakar. Seluruh korban kemudian langsung dipindahkan ke KRI Lemadang 632 dan dibawa ke Kanal Tanjung Balai Karimun untuk mendapatkan penanganan medis lebih lanjut. Dalam peristiwa tersebut nahkoda atas nama Abdul Jamal meninggal dunia.