Perjuangan Kemerdekaan Palestina, The Right Side of History

Jakarta: Anggota Komisi I DPR Amelia Anggraini mendukung penuh pidato Presiden Prabowo Subianto dalam Sidang Majelis Umum ke-80 PBB yang menegaskan konsistensi dan keberanian Indonesia dalam memperjuangkan kemerdekaan Palestina. 

"Pidato tersebut menegaskan konsistensi politik luar negeri Indonesia yang bebas dan aktif, serta keberanian Indonesia dan 150-an negara yang mengakui Palestina untuk berada di the right side of history dalam memperjuangkan kemerdekaan Palestina," kata Amelia dalam keterangan tertulis, Rabu, 24 September 2025.

Amelia menegaskan Presiden Prabowo juga mengokohkan multilateralisme yang adil dan inklusif melalui kepercayaan dan kontribusi nyata kepada PBB. Presiden Prabowo mengingatkan dunia bahwa PBB telah hadir membantu Indonesia di masa awal kemerdekaan. Amelia menegaskan komitmen Indonesia kepada PBB tidak pernah surut. 

"Bahkan, Indonesia siap menambah kontribusi pasukan perdamaian bila dibutuhkan. Pesan ini menggambarkan keyakinan bahwa kehadiran PBB harus terus menjadi instrumen efektif dalam menjaga perdamaian dan keadilan global," tandas Amelia.

Dalam konteks Palestina, lanjut Amelia, Presiden dengan lantang menyuarakan solidaritas kemanusiaan. Sebagai bangsa yang pernah dijajah dan merasakan diskriminasi, Indonesia tidak akan menutup mata terhadap penderitaan rakyat Palestina, termasuk krisis kemanusiaan berupa kelaparan yang melanda Gaza. 

"Presiden menegaskan dukungan penuh Indonesia pada solusi dua negara (two-state solution), yang memungkinkan Palestina dan Israel hidup berdampingan dalam damai, setara, dan berdaulat. Hal ini bukan sekadar isu politik, tetapi panggilan nurani sebagai sesama keturunan Ibrahim yang bagian dari satu keluarga besar umat manusia," kata legislator Partai NasDem itu.

Presiden Prabowo Subianto menyampaikan pidato di Sidang Majelis Umum PBB, New York, AS. Foto: Bakom RI

Pidato Presiden juga menyentuh isu global lain yang sama pentingnya.Termasuk, komitmen Indonesia terhadap Paris Agreement dan keseriusan menghadapi dampak perubahan iklim. 

"Beliau menekankan perlunya ilmu pengetahuan digunakan untuk membangun dan mengangkat martabat manusia, bukan untuk menghancurkan. Pesan ini relevan dengan agenda dunia saat ini, bahwa kemajuan teknologi dan sains harus diarahkan pada keberlanjutan dan kemaslahatan umat," kata Amelia.

Amelia menegaskan, DPR akan terus mengawal dan mendukung diplomasi Presiden, termasuk melalui kerja sama antarparlemen, diplomasi parlementer di berbagai forum internasional, serta penguatan solidaritas dengan parlemen negara-negara sahabat. 

"Tujuan kita jelas. Mewujudkan dunia yang damai, berkeadilan, dan bermartabat, di mana suara bangsa-bangsa tidak diabaikan, melainkan menjadi fondasi tatanan global baru yang inklusif," tegas Ketua Kelompok Fraksi NasDem di Badan Kerja Sama Antar Parlemen (BKSAP) itu.