Apa Itu Bank Emok? Ini Pengertian, Ciri-Ciri, dan Bahayanya

Ilustrasi uang. Dok. MTVN

Apa Itu Bank Emok? Ini Pengertian, Ciri-Ciri, dan Bahayanya

Putri Purnama Sari • 29 September 2025 16:55

Jakarta: Di tengah kesulitan ekonomi, banyak masyarakat mencari pinjaman cepat untuk memenuhi kebutuhan sehari-hari. Salah satu praktik pinjaman yang cukup populer di daerah, khususnya Jawa Barat, dikenal dengan istilah bank emok

Walau sering dianggap membantu, bank emok juga menyimpan berbagai risiko yang perlu diwaspadai. Lantas, apa itu bank emok? bagaimana ciri-cirinya? Berikut informasinya.

Apa Itu Bank Emok?

Istilah bank emok merujuk pada praktik pinjaman uang secara informal yang biasanya dijalankan oleh rentenir atau lembaga keuangan nonformal. Disebut emok karena proses pinjaman dilakukan dengan cara duduk berkelompok (emok dalam bahasa Sunda berarti duduk bersila atau selonjoran di lantai), baik saat peminjaman maupun saat penagihan.

Bank emok hadir karena banyak masyarakat kecil yang kesulitan mengakses layanan perbankan resmi. Dengan syarat yang mudah dan proses cepat, bank emok menjadi solusi instan, meski seringkali menimbulkan masalah baru.
 
Baca juga: Sindikat Pembobol Rekening Dormant Rp 204 Miliar Terbongkar, Libatkan Orang Dalam

Ciri-Ciri Bank Emok

Ada beberapa ciri khas dari praktik bank emok yang membedakannya dari lembaga keuangan resmi, antara lain:
  • Proses pinjaman cepat, biasanya cukup menunjukkan KTP atau bahkan hanya berdasarkan kepercayaan.
  • Jumlah pinjaman kecil, mulai dari ratusan ribu hingga beberapa juta rupiah.
  • Sistem cicilan harian atau mingguan, dengan jangka waktu pendek.
  • Dilakukan berkelompok, sehingga anggota kelompok saling menjamin pembayaran.
  • Bunga pinjaman tinggi, jauh lebih besar dibandingkan bank resmi atau koperasi.

Risiko Menggunakan Bank Emok

Meskipun terlihat mudah, pinjaman bank emok memiliki sejumlah risiko, di antaranya:

1. Bunga Tinggi
Bunga pinjaman bisa mencapai belasan hingga puluhan persen dalam hitungan minggu. Hal ini berpotensi membuat peminjam kesulitan melunasi.

2. Jeratan Utang
Karena cicilan terasa berat, banyak peminjam akhirnya mengambil pinjaman baru untuk menutup utang lama, sehingga terjebak dalam lingkaran utang.

3. Tekanan Sosial
Sistem berkelompok membuat peminjam merasa tertekan, sebab jika ada anggota yang tidak mampu membayar, kelompok lain bisa ikut menanggung.

4. Tidak Ada Perlindungan Hukum
Sebagai praktik nonformal, bank emok tidak diatur secara resmi. Jika terjadi masalah, peminjam tidak bisa mengandalkan perlindungan hukum sebagaimana di bank atau lembaga keuangan legal.
 
Baca juga: 7 Perbedaan Bank Syariah dan Bank Konvensional

Alternatif yang Lebih Aman

Agar tidak terjerat risiko bank emok, masyarakat bisa mempertimbangkan alternatif pinjaman yang lebih aman, seperti:
  • Koperasi simpan pinjam.
  • Bank Perkreditan Rakyat (BPR).
  • Pinjaman online resmi berizin OJK.
  • Program kredit usaha rakyat (KUR) dari bank pemerintah.

Jangan lupa ikuti update berita lainnya dan follow  akun
Google News Metrotvnews.com
Viral!, 18 Kampus ternama memberikan beasiswa full sampai lulus untuk S1 dan S2 di Beasiswa OSC. Info lebih lengkap klik : osc.medcom.id
(Arga Sumantri)