Dubes Rusia: BRICS Potensial Perkuat Jejaring Pendidikan

Duta Besar Rusia untuk Indonesia, HE Sergei Gennadievich Tolchenov. Foto: Dok USNI

Dubes Rusia: BRICS Potensial Perkuat Jejaring Pendidikan

Wandi Yusuf • 27 April 2025 10:28

Jakarta: Duta Besar Rusia untuk Indonesia, HE Sergei Gennadievich Tolchenov, mengatakan kelompok negara BRICS (Brasil, Rusia, India, China, dan Afrika Selatan) potensial memperkuat jejaring pendidikan. BRICS juga disebut bisa memperkuat kolaborasi internasional.

"BRICS merupakan platform yang membuka peluang kerja sama di berbagai bidang, termasuk pendidikan. BRICS bisa membantu negara-negara berkembang mengejar kemajuan bersama," kata Tolchenov melalui keterangan tertulis yang diterima, Minggu, 27 April 2025.

Indonesia bergabung ke dalam BRICS pada 6 Januari 2025. Keanggotaan Indonesia di BRICS, kata dia, adalah langkah signifikan untuk memperkuat posisi ekonomi dan diplomatiknya di panggung global. 

Tolchenov menekankan BRICS tidak hanya berfungsi sebagai platform ekonomi, tetapi juga sebagai sarana untuk mempromosikan solidaritas dan karya bersama dalam bidang pendidikan. 

"Kami percaya bahwa dengan memperkuat hubungan dalam BRICS, Indonesia berpotensi menjadi pemain kunci dalam membentuk tatanan dunia yang lebih adil dan kolaboratif," kata dia.

Pernyataan Tolchenov itu disampaikan dalam Seminar Internasional bertajuk Navigating Global Complexity: Diplomacy, Discourse, and Justice in Today's World. Seminar diselenggarakan Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik (FISIP) Universitas Satya Negara Indonesia (USNI) di Jakarta.

Seminar ini juga menjadi ajang peluncuran program USNI Global Classroom yang dimulai oleh USNI dan Universiti Sultan Zainal Abidin (UNISZA). Program ini bertujuan untuk memperluas kemitraan pendidikan secara internasional, termasuk dengan negara-negara anggota BRICS dan kawasan Asia Tenggara. 

"Melalui inisiatif ini, kami berharap dapat menambah jumlah kampus yang terlibat, sehingga menciptakan jaringan pendidikan yang lebih kuat dan berkelanjutan," kata Tolchenov. 

Menurut dia, kerja sama di bidang pendidikan adalah kunci untuk menghasilkan generasi pemimpin yang siap menghadapi tantangan global. Selain itu, mempromosikan nilai-nilai persahabatan dan saling menghormati antarnegara.
 

Baca: 

BRICS Bukan Anti-Barat, Tapi Aksi Kolektif Negara Berkembang


Rektor USNI Sihar Sitorus menegaskan komitmen universitas untuk mewujudkan visi pendidikan yang inklusif dan kolaboratif. Dia berharap kerja sama ini dapat menjalin kemitraan yang lebih luas dengan perguruan tinggi di Rusia dan negara lainnya.

"Kami juga berharap kerja sama ini bisa membuka lebih banyak peluang untuk riset bersama dan program pertukaran mahasiswa," kata Sihar.

Dekan FISIP USNI, Prof Fahlesa Munabari mengatakn seminar ini merupakan bagian dari upaya internasionalisasi kurikulum dan memperkuat jejaring institusi. "Kami menghargai dukungan dan partisipasi semua pihak dalam acara ini. Hal ini menunjukkan pentingnya kolaborasi dalam menghadapi kompleksitas dunia saat ini," kata dia.

Seminar juga mendorong partisipasi aktif mahasiswa dalam diskursus global. Mahasiswa dari USNI dan UNISZA mempresentasikan karya ilmiah yang mengeksplorasi isu-isu strategis, termasuk dinamika hubungan Tiongkok-Jepang dan strategi keamanan maritim Indonesia.

Fahlesa mengatakan seminar ini menjadi forum diskusi penting dan langkah konkret bagi Indonesia dalam memanfaatkan keanggotaan di BRICS untuk memperkuat jejaring pendidikan serta kerja sama internasional yang bermanfaat.

Jangan lupa ikuti update berita lainnya dan follow  akun
Google News Metrotvnews.com


(Wandi Yusuf)