Trump Desak NATO Berhenti Beli Minyak Rusia dan Beri Tarif Pada Tiongkok

Presiden AS Donald Trump. (Anadolu Agency)

Trump Desak NATO Berhenti Beli Minyak Rusia dan Beri Tarif Pada Tiongkok

Willy Haryono • 14 September 2025 16:44

Washington: Presiden Amerika Serikat (AS) Donald Trump menyatakan bahwa perang Rusia-Ukraina bisa segera berakhir jika seluruh negara anggota NATO berhenti membeli minyak dari Rusia dan sekaligus mengenakan tarif tinggi kepada Tiongkok.

Melalui unggahan di media sosial pada Sabtu, 13 September, Trump menilai komitmen NATO untuk memenangkan perang masih jauh dari maksimal. Ia menyoroti beberapa anggota aliansi yang tetap membeli minyak Rusia, yang menurutnya melemahkan posisi tawar terhadap Moskow.

Trump mengusulkan larangan total impor minyak Rusia di kalangan negara NATO, disertai penerapan tarif 50 hingga 100 persen pada Tiongkok. Menurutnya, tarif tersebut bisa dicabut jika perang berakhir.

“Tiongkok memiliki kendali yang kuat, bahkan cengkeraman atas Rusia. Tarif yang kuat akan mematahkan cengkeraman itu,” kata Trump, dikutip France24, Minggu, 14 September 2025.

Pernyataan ini muncul setelah insiden drone Rusia memasuki wilayah udara sekutu NATO, Polandia, pada Rabu lalu. Drone berhasil ditembak jatuh, namun Trump menilai serangan itu kemungkinan hanyalah sebuah kesalahan.

Menurut laporan Centre for Research on Energy and Clean Air (CREA), sejak 2023, Turki, yang juga anggota NATO, menjadi pembeli minyak Rusia terbesar ketiga setelah Tiongkok dan India.

Negara anggota lain, termasuk Hungaria dan Slovakia, juga masih tercatat sebagai pembeli aktif. Pendapatan dari ekspor minyak ini menjadi sumber utama pembiayaan perang bagi Rusia.

Namun, sejumlah pejabat dan analis memperingatkan bahwa pembatasan agresif terhadap minyak Rusia bisa memicu lonjakan harga minyak global dan menekan ekonomi negara-negara Barat.

Sementara itu, dalam pertemuan darurat Dewan Keamanan PBB pada Jumat, Duta Besar AS untuk PBB, Dorothy Shea, menegaskan bahwa Washington akan membela setiap jengkal wilayah NATO. Ia juga menyebut insiden drone Rusia ke Polandia sebagai bentuk kurangnya rasa hormat terhadap AS yang tengah berupaya mengakhiri konflik.

Masih pada Jumat, Inggris mengumumkan sanksi baru terhadap perdagangan minyak Rusia, termasuk melarang 70 kapal pengangkut minyak. Inggris juga menjatuhkan sanksi kepada 30 individu dan perusahaan, termasuk pihak dari Tiongkok dan Turki yang dituduh memasok komponen, bahan, hingga senjata ke Rusia. (Kelvin Yurcel)

Baca juga: NATO Siaga Penuh usai Drone Rusia Langgar Wilayah Polandia dan Rumania

Jangan lupa ikuti update berita lainnya dan follow  akun
Google News Metrotvnews.com


(Willy Haryono)