Modifikasi Cuaca Selesai, DKI Tetap Pantau Potensi Cuaca Ekstrem

Ilustrasi. Foto: Medcom

Modifikasi Cuaca Selesai, DKI Tetap Pantau Potensi Cuaca Ekstrem

Mohamad Farhan Zhuhri • 21 March 2025 12:31

Jakarta: Pemprov DKI Jakarta telah melakukan operasi modifikasi cuaca (OMC) selama sepuluh hari sejak tanggal 11 Maret 2025 untuk menekan dampak curah hujan tinggi di Jakarta. Diharapkan, dampak cuaca ekstrem di wilayah DKI Jakarta dan sekitarnya dapat diminimalisir. 

Namun, Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) DKI nasih memantau potensi cuaca ekstrem di Jakarta. Hal itu dilakukan untuk mengantisipasi bencana.

“Kami akan terus melakukan pemantauan kondisi cuaca serta kesiapsiagaan dalam menghadapi potensi perubahan cuaca yang signifikan di masa mendatang,” kata Ketua Subkelompok Logistik dan Peralatan BPBD DKI Jakarta Michael Sitanggang saat dikutip dari Media Indonesia, Jumat, 21 Maret 2025.

Pada pelaksanaan hari terakhir, OMC dilakukan sebanyak 2 sorti penyemaian. Sorti pertama menyemai NaCl di wilayah Kabupaten Pandeglang dan perairan selatan Ujung Kulon selama 2 jam 10 menit. 

Sedangkan Sorti kedua menyasar wilayah perairan selatan Banten. Lalu, perairan selatan Lampung selama 1 jam 55 menit.

“Secara total keseluruhan pelaksanaan OMC berlangsung sebanyak 25 sorti dengan total jam terbang 51 jam 5 menit menggunakan bahan semai higroskopis sebanyak 20 ton,” ungkap dia
 

Baca juga: 

Jawa Barat Berpotensi Hujan Lebat, BNPB Lakukan Modifikasi Cuaca


Sementara itu, Pelaksa tugas (Plt) Direktur Tata Kelola Modifikasi Cuaca BMKG, Budi Harsoyo menuturkan, fenomena Madden-Julian Oscillation (MJO) terdeteksi berada di Kuadran 3 dengan spasial MJO melewati Jawa bagian barat. 

“Selain itu, anomali Outgoing Longwave Radiation (OLR) yang negatif serta keberadaan monsun Asia masih berkontribusi pada peningkatan pertumbuhan awan hujan di wilayah ini” ucap Budi.

Pola angin di wilayah operasi bertiup dari arah Barat hingga Barat Laut. Kecepatan angin berkisar antara 5 hingga 25 knot. 

Selain itu, terdeteksi adanya zona konvergensi dan konfluensi di Laut Jawa hingga pesisir utara Jawa bagian barat. Hal itu dapat mendukung pembentukan awan hujan dan meningkatkan intensitas curah hujan di wilayah yang terdampak.

Pada tahun ini, Pemprov DKI telah melaksanakan dua tahap operasi modifikasi cuaca untuk mengantisipasi potensi cuaca ekstrem. Yakni pada awal Februari dan pertengahan Februari 2025. 

Pada tahap ketiga kali ini, modifikasi cuaca dilakukan dengan 25 sorti penerbangan. Anggaran yang digelontorkan untuk OMC kali ini mencapai Rp3 miliar.

Di tahap ketiga, operasi selama 10 hari dilaksanakan dengan bahan semai 20.000 kilogram NaCl. Penerbangan menggunakan pesawat casa 212 milik Skadron 4 TNI AU berikut pilot dan kru pendukungnya. 

Jangan lupa ikuti update berita lainnya dan follow  akun
Google News Metrotvnews.com


(Anggi Tondi)