Kehancuran akibat serangan udara Israel di Jalur Gaza. (Anadolu Agency)
Willy Haryono • 24 March 2025 08:23
Gaza: Jumlah total korban tewas warga Palestina akibat serangan Israel yang sedang berlangsung di Jalur Gaza telah mencapai 50.000, kata otoritas kesehatan yang berbasis di Gaza dalam sebuah pernyataan pada hari Minggu kemarin.
Dalam 24 jam terakhir, 41 jenazah dan 61 orang yang terluka dibawa ke rumah sakit di seluruh Gaza, sehingga jumlah korban tewas menjadi 50.021, dengan 113.274 terluka sejak pertempuran meletus pada awal Oktober 2023, kata pernyataan itu dan dikutip Xinhua, Senin, 24 Maret 2025.
Sejak gelombang baru serangan udara Israel di Gaza dimulai pada 18 Maret, sedikitnya 673 orang telah tewas dan 1.233 terluka, menurut data otoritas kesehatan.
Masih di hari Minggu kemarin, Badan Bantuan dan Pekerjaan Perserikatan Bangsa-Bangsa untuk Pengungsi Palestina di Timur Dekat (UNRWA) memperingatkan bahwa blokade bantuan Israel selama tiga minggu ke Gaza semakin memperparah krisis kelaparan.
"Tidak ada makanan, tidak ada obat-obatan, tidak ada air, tidak ada bahan bakar. Pengepungan lebih ketat daripada selama fase awal perang," tulis badan tersebut di platform media sosial X.
UNRWA menekankan bahwa penduduk Gaza bergantung pada impor untuk bertahan hidup, dengan anak-anak semakin menghadapi kelaparan dan penyakit karena bantuan masih terblokir.
Israel menghentikan semua pasokan yang masuk ke Gaza sejak 2 Maret dengan alasan isu keamanan.
Sementara itu, Presiden Otoritas Palestina (PA) Mahmoud Abbas mengecam Israel pada hari Minggu karena menggunakan akses ke air bersih sebagai "alat penyiksaan dan pemindahan," menuduhnya bertujuan untuk merusak pembangunan dan memperkuat pendudukannya atas wilayah Palestina.
Pernyataan Abbas disampaikan di peringatan Hari Air Sedunia, yang diperingati setiap tahun pada 22 Maret.
Ia menyerukan gencatan senjata segera, akses bantuan tanpa batas, dan penarikan Israel dari Gaza sambil memohon dukungan global untuk mendukung pendirian negara Palestina dengan Yerusalem Timur sebagai ibu kotanya.
Baca juga: Serangan Israel di RS Gaza Tewaskan Lima Orang, Termasuk Petinggi Hamas