Asap dari kebakaran yang diakibatkan serangan Rusia di Ukraina. (Anadolu Agency)
Willy Haryono • 22 March 2025 08:29
Odesa: Sejumlah pesawat tanpa awak (drone) Rusia menghantam kota pelabuhan Laut Hitam Ukraina, Odesa, melukai tiga orang dan memicu kebakaran besar, kata para pejabat setempat pada hari Jumat kemarin.
Serangan ini menggarisbawahi niat Rusia untuk melakukan serangan udara, bahkan ketika Moskow setuju untuk menghentikan sementara serangan terhadap fasilitas energi di Ukraina.
Kepala wilayah Odesa, Oleh Kiper, mengatakan kotanya mengalami "pemadaman listrik darurat lokal" di tiga distrik, sebuah indikasi bahwa infrastruktur energi kota itu mungkin telah rusak.
Menanggapi serangan tersebut, Presiden Ukraina Volodymyr Zelensky mengatakan bahwa "tekanan bersama terhadap Rusia, penguatan sanksi dan dukungan pertahanan bagi negara kita adalah cara untuk menghentikan teror semacam itu dan perpanjangan perang oleh Rusia."
"Kami mengharapkan tekanan nyata terhadap Rusia dari AS, Eropa dan semua mitra kami. Inilah yang akan memungkinkan diplomasi berhasil,” sambungnya, mengutip dari PBS News, Sabtu, 22 Maret 2025.
Sementara itu, Rusia menuduh Ukraina meledakkan fasilitas gas di wilayah Kursk, tempat pasukan Ukraina melancarkan serangan, yang melanggar kesepakatan gencatan senjata. Ukraina membantah tuduhan tersebut.