Pemerintah Diminta Segera Atasi Stunting di Daerah Terdampak Bencana

Anak-anak korban bencana mengikuti program pemulihan trauma di Pidie Jaya, Aceh, Selasa (9/12/2025). ANTARA/HO-Humas BKKBN Aceh

Pemerintah Diminta Segera Atasi Stunting di Daerah Terdampak Bencana

Achmad Zulfikar Fazli • 24 December 2025 07:20

Jakarta: Anggota Komisi IX, Neng Eem Marhamah Zulfa, mengaku prihatin dengan ditemukannya anak yang mengalami stunting di wilayah terdampak bencana Sumatra. Dia meminta pemerintah segera mengambil langkah darurat untuk mengatasi dan mencegah bertambahnya kasus stunting tersebut.

“Kami sangat prihatin dengan ditemukannya anak-anak terdampak bencana yang mengalami stunting. Ini bisa menjadi fenomena gunung es karena jumlah yang terdata kemungkinan lebih kecil dari kondisi sebenarnya di lapangan. Pemerintah harus segera melakukan penanganan cepat dan menyeluruh,” kata Neng Eem, Jakarta, dilansir dari Antara, Rabu, 24 Desember 2025.

Menurut Neng Eem, stunting tidak hanya berdampak pada kesehatan jangka pendek, tetapi memengaruhi tumbuh kembang anak, kecerdasan, serta kualitas sumber daya manusia di masa depan. Apalagi, pemerintah menargetkan penurunan angka stunting secara signifikan dalam beberapa tahun ke depan.

Dia mengingatkan anak-anak merupakan kelompok paling rentan dalam situasi bencana. Pemenuhan kebutuhan dasar mereka harus menjadi prioritas utama.

“Bantuan makanan khusus untuk bayi dan balita di pengungsian harus segera disalurkan. Kebutuhan gizi anak tidak bisa disamakan dengan orang dewasa, sehingga perlu perlakuan khusus,” ujar Neng Eem.

Selain bantuan pangan bergizi, Neng Eem mendorong penguatan layanan kesehatan anak di lokasi pengungsian, termasuk pemantauan status gizi secara rutin, pendampingan bagi ibu, serta ketersediaan tenaga medis dan ahli gizi.

“Penanganan stunting dalam situasi bencana harus dilakukan secara terpadu, mulai dari pemenuhan gizi, layanan kesehatan, hingga perlindungan anak. Negara tidak boleh abai terhadap masa depan anak-anak,” kata Neng Eem.
 

Baca Juga: 

Tekan Angka Stunting, Peningkatan Gizi Anak Digenjot


Sulitnya akses menuju wilayah terdampak banjir dan longsor di sejumlah daerah masih menghambat penyaluran bantuan kemanusiaan. Kondisi tersebut berdampak pada pemenuhan kebutuhan pangan di pengungsian, terutama bagi bayi dan balita.

Ikatan Dokter Anak Indonesia (IDAI) melaporkan sedikitnya 13 anak mengalami stunting pascabencana banjir dan longsor di Sumatra. Temuan ini menjadi peringatan serius terkait kondisi gizi anak-anak di lokasi pengungsian yang dinilai membutuhkan penanganan secepatnya.

Jangan lupa ikuti update berita lainnya dan follow  akun
Google News Metrotvnews.com
(Achmad Zulfikar Fazli)