Menko PMK Muhadjir Effendi melaporkan perkembangan pengentasan kemiskinan ekstrem kepada Wapres Ma'ruf Amin. Foto: BPMI Setwapres.
Kautsar Widya Prabowo • 19 August 2023 10:27
Jakarta: Menteri Koordinator Bidang Pembangunan Manusia dan Kebudayaan (Menko PMK) Muhadjir Effendy mengatakan angka kemiskinan ekstrem di Indonesia tersisa 1,12 Persen.Pada September 2022 angka kemiskinan ekstrem masih 1,72 persen.
Muhadjir menyampaikan data itu usai bertemu Wakil Presiden Ma'ruf Amin di Istana Wapres. Menurut dia, penurunan angka kemiskinan ekstrem mencapai 0,62 persen.
"Alhamdulillah angka kemiskinan ekstrem yang memang menjadi fokus perhatian kita turun 0,62 persen dalam waktu 6 bulan," kata Muhadjir, Sabtu, 19 Agustus 2023.
Pemerintah terus melakukan berbagai intervensi menurunkan angka kemiskinan ekstrem. Dia optimististis pemerintah dapat mencapai target penurunan kemiskinan ekstrem nol persen pada 2024.
"Mudah-mudahan survei September nanti, angka kemiskinan ekstrem kita sudah di bawah satu," terang Muhadjir.
Selain penanganan kemiskinan ekstrem, Muhadjir melaporkan ihwal perkembangan angka stunting. Ia pastikan penanganan stunting sudah berjalan dengan baik.
Ia menjelaskan angka stunting di beberapa daerah di Indonesia sudah ada di bawah 10 persen. Namun, masih ada daerah yang angka stuntingnya di atas 30 persen.
"Secara agregat mungkin bisa 14 persen, tetapi secara parsial masih banyak yang memang masih diatas 14 persen," jelasnya.
Muhadjir memastikan pemerintah terus melakukan berbagai program intervensi dalam penurunan stunting. Sehingga, Pemerintah optimistis target penurunan stunting hingga 14 persen pada 2024 dapat tercapai.