Presiden Joko Widodo di Sidang Tahunan MPR 2023. (tangkapan layar)
Annisa Ayu Artanti • 16 August 2023 12:29
Jakarta: Presiden Joko Widodo menyatakan pemerintah tengah fokus menjalankan strategi Sumber Daya Manusia (SDM).
Hal itu disampaikan untuk menangkap peluang yang lebih besar dalam mencapai Indonesia Emas 2045. Saat ini, kata Jokowi, Indonesia telah memiliki kepercayaan dari dunia Internasional. Kredibilitas dan kedaulatan RI pun saat ini lebih diakui dan dihormati.
"Peluang tersebut harus mampu kita manfaatkan. Rugi besar kita jika melewatkan kesempatan ini karena tidak semua negara memilikinya dan belum tentu kita akan kembali memilikinya. Sehingga strategi pertama untuk memanfaatkan kesempatan ini adalah mempersiapkan Sumber Daya Manusia Indonesia," jelas Jokowi dalam sidang tahunan MPR, DPR, & DPD dan Pidato Kenegaraan RI, Rabu, 16 Agustus 2023.
Pemerintah turunkan angka stunting
Kepala Negara tersebut menuturkan dalam menjalankan strategi itu, pemerintah berhasil menurunkan angka
stunting menjadi 21,6 persen pada 2022. Pemerintah juga telah menaikkan Indeks Pembangunan Manusia (IPM) menjadi 72,9 di 2022, serta menaikkan Indeks Pemberdayaan Gender menjadi 76,5 di 2022.
Baca juga: Ratusan Balita di Surabaya Masih Menderita Stunting
Tak hanya itu, dalam mempersiapkan SDM untuk masa depan, pemerintah juga telah menyiapkan anggaran perlindungan sosial total sebesar Rp3.212 triliun dari tahun 2015 hingga 2023. Anggaran tersebut, termasuk didalamnya KIS KIP KIP Kuliah PKH Kartu Sembako serta perlindungan kepada lansia, penyandang disabilitas dan kelompok rentan lainnya, serta
re-skilling dan
up-skilling tenaga kerja melalui Balai Latihan Kerja dan Program Kartu Prakerja.
"Di saat yang sama, SDM yang telah kita persiapkan harus mendapat lapangan kerja untuk bisa menghasilkan produktivitas nasional sehingga kita juga harus kembangan sektor ekonomi baru yang membuka lapangan kerja sebanyak-banyaknya, yang memberikan nilai tambah sebesar-besarnya," tutur dia.
Oleh karena itu, menurutnya proyek-proyek sektor ekonomi hijau dan hilirisasi menjadi peluang Indonesia di masa depan. Bukan dari sisi ekonomi tapi juga dari penyerapan Sumber Daya Manusia.
"Disinilah peran sektor ekonomi hijau dan hilirisasi sebagai
window opportunity kita untuk meraih kemajuan karena Indonesia sangat kaya sumber daya alam termasuk bahan mineral, hasil perkebunan, hasil kelautan, serta sumber energi baru dan terbarukan," jelas dia.