Wakil Ketua Komisi III Habiburokhman. MI/Adam Dwi
Fachri Audhia Hafiez • 4 September 2023 19:31
Jakarta: Partai Gerindra menyatakan terbuka menerima Partai Demokrat gabung poros koalisi pendukung Prabowo Subianto. Namun, Gerindra mengingatkan bahwa perlu berdialog lebih lanjut terkait hal itu.
"Jadi kita juga soal keberlanjutan kan tergantung bagaimana memaknainya keberlanjutan tersebut. Kalau kami ini kan keberlanjutan, keberlanjutan Pak Jokowi. Tapi kan Pak Jokowi juga melanjutkan dari pemerintahan sebelumnya gitu loh, jadi memang perlu dialog lah, perlu ngobrol, perlu ketemu dulu," kata Wakil Ketua Umum Partai Gerindra Habiburokhman di Kompleks Parlemen, Senayan, Senin, 4 September 2023.
Habiburokhman mengatakan Gerindra dan Demokrat sejatinya sudah dua kali pemilu melakukan kerjasama. Ia juga menyinggung soal Prabowo serta Ketua Majelis Tinggi Partai Demokrat Susilo Bambang Yudhoyono (SBY) dan Ketua Umum Partai Demokrat Agus Harimurti Yudhoyono (AHY) punya latar belakang yang sama.
"Kalau (Demokrat bergabung dukung Prabowo) ini tiga kali berarti hattrick di dukung Demokrat, dan Pak Prabowo, Pak SBY itu kan tipikalnya sama, termasuk dengan Mas AHY latar belakang militer, punya idealisme yang sama. Kemudian beliau ini orang militer yang terjun ke politik dan berhasil," ujar Habiburokhman.
Partai Demokrat memutuskan hengkang dari koalisi pendukung bakal capres Anies Baswedan. Hal ini buntut Anies menggandeng Ketua Umum PKB Muhaimin Iskandar alias Cak Imin sebagai cawapresnya.