Indonesia Pangkas Kandungan Lokal untuk PLTS Menjadi 20%

PLTS. Foto: Medcom.id.

Indonesia Pangkas Kandungan Lokal untuk PLTS Menjadi 20%

Arif Wicaksono • 13 August 2024 12:19

Jakarta: Indonesia mengatakan telah memangkas persyaratan kandungan lokal minimum untuk Pembangkit Listrik Tenaga Surya (PLTS) menjadi 20 persen dari sekitar 40 persen sebelumnya.
 

baca juga: 

Perusahaan Panel Surya AS Bangkrut

Hal ini sebagai upaya untuk membuka investasi pada proyek-proyek yang mendapatkan setidaknya setengah pendanaannya dari multilateral atau bilateral asing pemberi pinjaman.
 
baca juga: Mentan Dorong Pengembangan Pompa dengan Tenaga Surya

"Kami mengevaluasi peraturan tersebut, sehingga pembangkit listrik energi terbarukan, terutama tenaga air, angin dan surya dapat segera dipasang di sistem kami dan selanjutnya menurunkan emisi kami," jelas Direktur Jenderal Kementerian Energi ESDM Jisman Hutajulu, dilansir Channel News Asia, Selasa, 13 Agustus 2024.

Aturan baru ini memperbolehkan proyek pembangkit listrik tenaga surya menggunakan panel impor hingga Juni 2025, dengan syarat operator proyek mendapat persetujuan menteri, menandatangani perjanjian jual beli listrik sebelum akhir 2024, dan pembangkit tersebut beroperasi pada paruh pertama 2026.

Mendorong proporsi energi terbarukan

Indonesia telah berjanji untuk meningkatkan proporsi energi terbarukan dalam bauran energinya dan pemberi pinjaman asing telah berjanji untuk menyediakan pendanaan. Namun, investasi masih terbatas, dan para analis menyalahkan hal ini karena peraturan kandungan lokal.

Peraturan baru ini juga menetapkan persyaratan kandungan lokal untuk pembangkit listrik tenaga air pada kisaran 23 persen hingga 45 persen, tergantung pada kapasitas terpasangnya, dibandingkan dengan kisaran sebelumnya sebesar 47,6 persen hingga 70,76 persen. Untuk pembangkit listrik tenaga angin, persyaratannya ditetapkan sebesar 15 persen.

Energi terbarukan seperti tenaga surya dan panas bumi menyumbang sekitar 13,1 persen dari bauran energi Indonesia tahun lalu, jauh dari target sebesar 17,87 persen, dimana sebagian besar kebutuhan energi Indonesia dipenuhi oleh batu bara dan minyak.

Jangan lupa ikuti update berita lainnya dan follow  akun
Google News Metrotvnews.com


(Arif Wicaksono)