Gedung KPK. Medcom.id/Fachri Audhia Hafiez
Candra Yuri Nuralam • 26 June 2024 09:54
Jakarta: Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) akan mengikuti pergerakan uang dalam kasus dugaan rasuah yang menjerat eks Kepala Baguna Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan (PDIP) sekaligus mantan kuasa pengguna anggara (KPA) Sestama Basarnas Max Roland Boseke. Termasuk, menelusuri dugaan adanya uang mengalir ke PDIP.
“Ya tentunya kami di dalam melakukan pemeriksaan atau penyidikan, setiap penyidikan tidak hanya di perkara ini saja, kita juga tentu akan menggunakan metodologi follow the money,” kata Direktur Penyidikan KPK Asep Guntur Rahayu di Jakarta, Rabu, 26 Juni 2024.
Asep menjelaskan pendalaman uang ke partai penting karena pekerjaan Max di PDIP dan Basarnas sama-sama mengurusi bencana. KPK tidak mau uang negara diklaim untuk kepentingan kelompok tertentu.
“Jadi, uang-uang hasil tindak pidana, yang kami duga hasil tindak pidana, ke mana sajakah itu mengalir, itu akan kita cari, kita telusuri, dan siapa saja atau pihak mana saja yang menerima, tentu juga akan kita konfirmasi,” ujar Asep.
KPK memastikan bisa menelusuri aliran dana ke partai. Hal ini dilakukan untuk kepentingan penyelesaian berkas perkara.
“Jadi, ke mana pun apakah itu ke lembaga privat atau lembaga lain, dibelikan misalkan properti dan lain-lain, orang terkait akan kita minta keterangan,” ucap Asep.
KPK juga membuka peluang membuka kasus pencucian uang untuk Max. Sebab, uang korupsi yang diterimanya sudah diubah menjadi barang tertentu.
“(TPPU) tentu selalu ada. TPPU merupakan penanganan perkara terakhir yang akan meng-cover seluruh perkara pidana,” kata Asep.
Namun, pengembangan kasus baru tidak akan diutamakan saat ini. Fokus penyidik, yakni menyelesaikan perkara dugaan korupsi kendaraan untuk kebutuhan penanggulangan bencana di Basarnas.
“Kalau di tipikor itu masih ada tipikor lainnya yang dilakukan subjek atau orang yang sama, tentu kita akan menunggu sampai perkara-perkara yang korupsi ini kita tangani, karena TPPU itu akan melingkupi semuanya,” ujar Asep.
Baca Juga:
Kepala Baguna PDIP Diduga Pakai Duit Korupsi Pengadaan Truk Basarnas Buat Beli Ikan Hias |