Kilau Emas Dunia Dicuri Dolar AS

Ilustrasi emas. Foto: Unplash

Kilau Emas Dunia Dicuri Dolar AS

Husen Miftahudin • 31 October 2024 10:35

Jakarta: Harga emas (XAU/USD) mengalami pergerakan pullback setelah mencapai level tertinggi baru pada perdagangan Rabu (30/10). Laporan Ketenagakerjaan ADP AS telah melampaui ekspektasi, mengatasi keraguan investor yang dipicu oleh laporan Lowongan Kerja JOLTS hari Selasa dan memberikan dorongan baru bagi dolar Amerika Serikat (AS).

Menurut analisis Dupoin Indonesia Andy Nugraha, laporan ADP Employment Change untuk sektor tenaga kerja swasta AS pada Oktober menjadi salah satu faktor utama yang mendukung apresiasi dolar AS, sehingga memberikan tekanan temporer pada harga emas

ADP melaporkan adanya kenaikan sebanyak 233 ribu payrolls, jauh di atas ekspektasi pasar sebesar 115 ribu. Angka ini juga melampaui revisi September yang menunjukkan kenaikan dari estimasi awal 143 ribu menjadi 159 ribu.

Angka yang lebih tinggi dari perkiraan ini telah meredakan kekhawatiran yang muncul dari data JOLTS, yang sempat menunjukkan penurunan lapangan pekerjaan terbuka pada September ke titik terendah dalam tiga tahun terakhir, yakni sebesar 7,44 juta.


(Ilustrasi pergerakan harga emas. Foto: dok Bappebti)

Dari perspektif teknikal, Nugraha melihat indikator Moving Average yang terbentuk pada grafik harian XAU/USD, yang secara jelas menunjukkan dominasi tren bullish. Harga emas yang naik hingga ke level USD2.790 pada Kamis (31/10), mencerminkan permintaan yang meningkat terhadap aset safe haven di tengah ketidakpastian politik di AS.

"Indikator teknikal mendukung proyeksi bullish ini, sehingga peluang emas melanjutkan kenaikan menuju level USD2.800 semakin kuat, selama tidak ada faktor eksternal signifikan yang membalikkan tren," ungkap Nugraha dikutip dari analisis hariannya, Kamis, 31 Oktober 2024.

Namun, Nugraha juga memperingatkan pergerakan harga emas hari ini perlu dicermati lebih lanjut. Jika harga gagal mempertahankan momentum kenaikan, maka potensi pembalikan arah ke bawah dapat membawa harga turun hingga ke level USD2.771 sebagai target terdekatnya.

"Pelaku pasar disarankan untuk mempertimbangkan level-level ini sebagai area penting dalam perdagangan hari ini," ujar Nugraha mengingatkan.
 

Baca juga: Sentuh Rekor Baru, Harga Emas Dunia Diprediksi Bisa Tembus hingga USD2.800
 

Ekonomi AS tumbuh 2,8%


Di sisi fundamental, data ekonomi AS terus memberikan dampak pada pergerakan harga emas. Produk Domestik Bruto (PDB) AS tumbuh sebesar 2,8 persen pada kuartal ketiga, sedikit di bawah perkiraan 3,0 persen, tetapi masih menunjukkan ekonomi AS relatif kuat dibandingkan ekonomi utama lainnya. 

Selain itu, data Konsumsi Pribadi Inti tetap menunjukkan pertumbuhan yang sehat, di mana angka ini naik sebesar 2,2 persen, melebihi ekspektasi 2,1 persen. Dengan konsumsi yang tetap kuat, kondisi ini menjadi bukti bahwa perekonomian AS masih berada di jalur yang stabil.

Data positif dari PDB dan konsumsi ini telah menyebabkan imbal hasil obligasi pemerintah AS meningkat, yang sering kali menjadi penghambat kenaikan harga emas karena meningkatkan daya tarik dolar AS.

"Meski demikian, ekspektasi pasar tetap memperkirakan Federal Reserve akan menurunkan suku bunga sebanyak 25 basis poin minggu depan, dengan peluang mencapai 96,3 persen," tutur Nugraha.

Selain itu, pasar masih memberikan probabilitas sebesar hampir 70 persen untuk penurunan suku bunga lanjutan pada Desember, menurut Fed Watch tool dari CME Group.

Permintaan emas tetap tinggi di tengah ketidakpastian global dan politik di AS. Harga emas, yang saat ini bergerak di sekitar level USD2.790, menunjukkan pasar terus mencari aset safe haven sebagai pelindung nilai dari volatilitas ekonomi dan politik.

"Potensi harga emas untuk mencapai USD2.800 hari ini cukup besar, jika momentum bullish tetap terjaga," tutup Nugraha.

Jangan lupa ikuti update berita lainnya dan follow  akun
Google News Metrotvnews.com


(Husen Miftahudin)