Lawan Tambang Tak Resmi, Afrika Selatan Ogah Bantu Penambang Ilegal

Penambang ilegal di Afrika Selatan. (Africanews)

Lawan Tambang Tak Resmi, Afrika Selatan Ogah Bantu Penambang Ilegal

Marcheilla Ariesta • 14 November 2024 22:42

Pretoria: Pemerintah Afrika Selatan mengatakan, tidak akan membantu sekitar 4.000 penambang ilegal di dalam tambang yang ditutup di provinsi North West. Ini menjadi langkah pemerintah untuk melawan penambangan ilegal.

Para penambang di terowongan tambang di Stilfontein diyakini menderita kekurangan makanan, air, dan kebutuhan dasar lainnya setelah polisi menutup pintu masuk yang digunakan untuk mengangkut pasokan mereka ke bawah tanah.

Laman Africanews, Kamis, 14 November 2024 mengatakan, ini adalah bagian dari operasi Vala Umgodi, atau Tutup Lubang, yang melibatkan pemutusan pasokan penambang untuk memaksa mereka kembali ke permukaan dan ditangkap.

Juru bicara polisi North West Sabata Mokgwabone mengatakan, informasi yang diterima dari mereka yang baru-baru ini membantu membawa tiga penambang ke permukaan menunjukkan bahwa sebanyak 4.000 penambang mungkin berada di bawah tanah. Polisi belum memberikan perkiraan resmi.

Dalam beberapa minggu terakhir, lebih dari 1.000 penambang telah muncul di berbagai tambang di provinsi North West, dengan banyak yang dilaporkan lemah, lapar, dan sakit-sakitan setelah berminggu-minggu tanpa persediaan dasar.

Polisi terus menjaga area di sekitar tambang pada hari Kamis untuk menangkap semua yang muncul dari bawah tanah.

Menteri Kabinet Khumbudzo Ntshavheni mengatakan kepada wartawan pada hari Rabu bahwa pemerintah tidak akan mengirimkan bantuan apa pun kepada penambang ilegal karena mereka terlibat dalam tindakan kriminal.

“Kami tidak mengirimkan bantuan kepada penjahat. Kami akan mengusir mereka. Mereka akan keluar. Penjahat tidak boleh ditolong. Kami tidak mengirim mereka ke sana," kata Ntshavheni.

Penambangan ilegal masih umum terjadi di daerah pertambangan emas lama di Afrika Selatan, dengan para penambang masuk ke terowongan tertutup untuk menggali setiap endapan yang mungkin tersisa.

Para penambang ilegal sering kali berasal dari negara-negara tetangga, dan polisi mengatakan operasi ilegal tersebut melibatkan sindikat yang lebih besar yang mempekerjakan para penambang.

Kehadiran mereka di tambang tertutup juga telah menimbulkan masalah dengan masyarakat sekitar, yang mengeluh bahwa para penambang ilegal melakukan kejahatan mulai dari perampokan hingga pemerkosaan.

Kelompok penambang ilegal diketahui bersenjata lengkap dan pertikaian antara kelompok-kelompok yang bermusuhan terkadang mengakibatkan konfrontasi yang fatal.

Baca juga: Afrika Selatan Berharap COP29 Prioritaskan Dana Iklim untuk Negara-Negara Berkembang

Jangan lupa ikuti update berita lainnya dan follow  akun
Google News Metrotvnews.com


(Marcheilla A)