Wapres Maruf Amin. Foto: Dok Setwapres.
Yakub Pryatama • 22 May 2024 18:11
Jakarta: Wakil Presiden (Wapres) Maruf Amin mengakui mahalnya biaya pendidikan tinggi menjadi tantangan. Padahal, pendidikan tinggi jadi tumpuan dalam upaya menciptakan sumber daya manusia (SDM) unggul untuk mencapai visi Indonesia Emas 2045.
"Pemerintah yang menanggung seluruhnya (biaya pendidikan tinggi) tidak mungkin, belum bisa," ungkap Ma’ruf, Rabu, 22 Mei 2024.
Wapres menilai polemik tingginya biaya kuliah harus dicari jalan keluar bersama. Menurut dia, salah satu yang harus dilakukan yakni pembagian pembiayaan yang proporsional agar uang kuliah tunggal (UKT) di perguruan tinggi negeri tidak terlalu membebani mahasiswa.
"Masalah pendidikan tinggi itu adalah amanat konstitusi yang harus kita jalankan," ujarnya.
Ma’ruf menekankan pentingnya peran Perguruan Tinggi Negeri Badan Hukum (PTNBH) mencari solusi alternatif untuk pembiayaan pendidikan. Perguruan tinggi dinilai perlu diberi advokasi agar bisa mengembangkan usahanya sebagai badan hukum.
"Jadi, perguruan tinggi juga jangan hanya (mengejar bebasnya). Kan PTNBH itu dia bebas. Jangan hanya bebasnya saja, bisa melakukan ini-ini, karena dia badan hukum, tapi tanggung jawabnya enggak. Itu juga tidak fair," tuturnya.
Baca juga: Wapres Minta Pemda Optimalkan Sistem Keuangan Syariah |