Civitas Akademika Ramai-ramai Kritik Jokowi, Anies: Artinya Ada Masalah Serius

Capres nomor urut 1 Anies Baswedan. Foto: Timnas AMIN.

Civitas Akademika Ramai-ramai Kritik Jokowi, Anies: Artinya Ada Masalah Serius

Fachri Audhia Hafiez • 1 February 2024 22:41

Deli Serdang: Calon presiden (capres) nomor urut 1 Anies Baswedan menilai ada persoalan serius dari fenomena civitas akademika yang ramai-ramai kritik Presiden Joko Widodo (Jokowi). Hal itu mesti jadi perhatian serius.

"Kalau kampus-kampus sudah mulai menyuarakan artinya ada masalah yang serius. Ini perlu jadi perhatian kita semua," ujar Anies di Deli Serdang, Sumatra Utara, Kamis, 1 Februari 2024.

Anies mengatakan sikap dari para civitas akademika harus didengar. Sikap tersebut juga harus dipandang secara objektif.

"Jadi mendengar kampus-kampus, sekarang mulai memberikan pandangannya, kami melihat pandangan yang objektif yang perlu diperhitungkan dengan amat serius, perlu didengar, dan mari kita jaga sama-sama," ucap Anies.

Mantan Gubernur DKI Jakarta itu mengatakan pentingnya menjaga demokrasi pada jalurnya. Anies bertekad memperjuangkan tata cara pemerintahan yang mendasarkan pada meritokrasi serta mengayomi semua.

"Kami juga hanya berharapnya sederhana kok, pemilu besok, dilaksanakan dengan jujur, adil, dan seluruh unsur yang terkait penyelenggara netral, itu saja," ucap Anies.
 

Baca juga: Petisi UGM kepada Jokowi Mewakili Kegelisahan Rakyat

Sejumlah civitas akademika UGM, yang terdiri atas guru-guru besar, mahasiswa, dan BEM UGM mengkritik pemerintahan Jokowi, yang dianggap telah melakukan tindakan-tindakan menyimpang di tengah proses penyelenggaraan negara.

Dalam petisi yang dibacakan oleh guru besar fakultas psikologi UGM, Koentjoro, mereka menyatakan keprihatinan mendalam atas tindakan menyimpang dari prinsip moral demokrasi, yang dilakukan oleh penyelenggara negara di berbagai lini dan tingkat.

"Kami menyesalkan tindakan-tindakan menyimpang yang justru terjadi dalam masa pemerintahan Presiden Joko Widodo yang juga merupakan bagian dari Keluarga Besar Universitas Gadjah Mada," kata Guru Besar Fakultas Fakultas Psikologi, Prof. Drs. Koentjoro, di Balairung Gedung Pusat UGM, Rabu, 31 Januari 2024.

Teranyar, civitas akademika Universitas Islam Indonesia (UII), Yogyakarta, juga menyampaikan sikap senada. Mereka mendesak Jokowi untuk kembali jadi teladan dalam etika dan praktik kenegarawanan.

Jokowi diminta tidak memanfaatkan institusi kepresidenan. Khususnya untuk memenuhi kepentingan politik keluarga melalui keberpihakan pada salah satu pasangan capres dan cawapres.

Jangan lupa ikuti update berita lainnya dan follow  akun
Google News Metrotvnews.com


(Arga Sumantri)