Penutupan Ladang Minyak di Libya Bikin Harga Minyak Menguat

Ilustrasi kilang minyak. Foto: Unsplash.

Penutupan Ladang Minyak di Libya Bikin Harga Minyak Menguat

Fetry Wuryasti • 10 January 2024 12:59

Jakarta: Harga minyak pagi ini terpantau menguat ke level USD72 per barel. Hal ini dipengaruhi oleh penutupan ladang minyak terbesar di Libya serta konflik Israel-Hamas yang dikhawatirkan meluas. Data stok minyak API turut mendorong harga minyak.
 
Analis ICDX Girta Yoga mengatakan, kenaikan harga minyak terjadi setelah penutupan ladang minyak Sharara di Libya yang mencapai 300 ribu barel per hari (bpd). Penutupan ladang minyak terbesar di Libya ini dilakukan untuk mendorong harga minyak melalui pengurangan produksi stok minyak.
 
Selain itu, ketegangan geopolitik timur tengah antara Israel dan Hamas yang diperkirakan akan berlanjut hingga 2024 memunculkan kekhawatiran terhadap kemungkinan krisis regional yang meluas dan dapat mengganggu pasokan dan distribusi minyak dapat berakibat pada kenaikan harga minyak.
 
Dari data Amerika, dikutip dari American Petroleum Institute, penurunan stok minyak mentah sebanyak 5,215 juta barel, yang turut berkontribusi pada kenaikan harga minyak. Berkaitan dengan penurunan stok minyak, India sebagai importir dan konsumen minyak terbesar ketiga di dunia, mempertimbangkan untuk menambah pasokan minyak sebanyak satu juta barel dari Saudi Aramco.
 
"Hal ini diperkirakan turut menjadi dorongan tambahan terhadap kenaikan harga minyak," kata Girta, Rabu, 10 Januari 2024.

Baca juga: Kenaikan Harga Minyak Terus Berlanjut di Tengah Gejolak Dinamika Geopolitik
 

Sentimen negatif

 
Sentimen negatif datang dari lalu lintas kapal tanker minyak di Laut Merah dan Teluk Aden telah dapat dilalui dengan stabil. Hal ini dibuktikan dengan data dari Layanan pelacakan Kpler menunjukkan rata-rata 236 kapal setiap hari melintasi wilayah tersebut pada Desember 2023.
 
Jumlah tersebut di atas rata-rata yang sebelumnya sebanyak 230 kapal setiap hari pada November 2023. Sementara itu, di sisi lain, defisit perdagangan Amerika Serikat mengalami penurunan menurut data dari Biro Sensus Departemen Perdagangan, menyusut sebesar 2,0 persen.
 
"Jika tren ini berlanjut dapat berpotensi pada perlambatan pertumbuhan ekonomi Amerika Serikat," jelas Girta.
 
Melihat dari sudut pandang teknis, harga minyak berpotensi menemui posisi resistance terdekat di level USD74 per barel. Namun, apabila menemui katalis negatif maka harga berpotensi turun ke support terdekat di level USD69 per barel.
 
Melihat dari sudut pandang teknis, harga minyak berpotensi menemui posisi resistance terdekat di level USD74 per barel. Namun, apabila menemui katalis negatif maka harga berpotensi turun ke support terdekat di level USD69 per barel.

Jangan lupa ikuti update berita lainnya dan follow  akun
Google News Metrotvnews.com
Viral!, 18 Kampus ternama memberikan beasiswa full sampai lulus untuk S1 dan S2 di Beasiswa OSC. Info lebih lengkap klik : osc.medcom.id
(Husen Miftahudin)