Presiden Jokowi makan malam bersama Prabowo/Instagram
Media Indonesia • 8 January 2024 20:00
Jakarta: Pengamat politik dan peneliti Lembaga Ilmu Pengetahuan Indonesia (LIPI) Ikrar Nusa Bhakti menyebut aksi pembelaan dari Presiden Joko Widodo terhadap Menteri Pertahanan (Menhan) jadi bukti konkret ketidaknetralan. Apalagi Menhan merupakan calon presiden (capres) nomor urut 2 Prabowo Subianto.
Ikrar mengatakan sudah barang tentu seorang Presiden membela menterinya. Namun, jika melihat posisi Jokowi-Prabowo saat ini, Ikrar menilai ada makna khusus dalam pembelaan tersebut.
“Seorang presiden sudah pasti bela menterinya, cuma kalau ini posisi Jokowi-Prabowo, sudah pasti ia bela Prabowo, karena kemenangan Prabowo adalah kemenangan anaknya (Gibran Rakabuming Raka),” ujar Ikrar kepada Media Indonesia, Senin, 8 Januari 2024.
Prabowo sebelumnya dicecar oleh capres nomor urut 1 Anies Baswedan dan nomor urut 3 Ganjar Pranowo dalam debat capres ketiga yang berlangsung di Istora Senayan, Jakarta, Minggu, 7 Januari 2024. Jokowi mengatakan tidak semua data pertanahan dan keamanan bisa dibuka ke publik.
“Impossible ya Jokowi netral-netral, bohonglah itu. Sudah pasti gak mungkin. Apapun yang bisa dilakukan untuk kemenangan akan dilakukan,” tegas Ikrar.
Baca juga:
Jokowi Sebut Belum Dapat Undangan HUT PDIP |