Kota Tangerang Tetapkan Status Siaga Darurat Bencana Hidrometeorologi

Wali Kota Tangerang, Sachrudin menetapkan status siaga darurat bencana hidrometeorologi Kota Tangerang mulai Desember 2025-Maret 2026.

Kota Tangerang Tetapkan Status Siaga Darurat Bencana Hidrometeorologi

Hendrik Simorangkir • 10 December 2025 13:52

Tangerang: Wali Kota Tangerang, Sachrudin, menetapkan status siaga darurat bencana hidrometeorologi Kota Tangerang, Banten, mulai Desember 2025-Maret 2026. Penetapan itu merujuk pada peringatan dini BMKG yang memprediksi curah hujan di penghujung 2025 hingga awal 2026 berada di atas normal akibat anomali iklim global.

"Sepanjang tahun ini, tren banjir, genangan, dan angin kencang juga mengalami peningkatan signifikan. Karena itu, Pemkot Tangerang menetapkan status siaga darurat bencana hidrometeorologi mulai Desember hingga Maret. Ini bukan formalitas. Ini ajakan untuk meningkatkan kesiapsiagaan bersama," ujar Sachrudin, Rabu, 10 Desember 2025.


Salah satu warga Kota Tangerang yang wilayahnya terendam banjir di Kota Tangerang tengah dievakuasi. (Metrotvnews.com/Hendrik S)

Menurut Sachrudin, paradigma baru dalam penanganan kebencanaan, Tangerang harus bergerak sebelum bencana datang, bukan setelahnya.

"Sederhana saja, ketika kita siap, biasanya musibah memilih jalan lain. Tapi kalau kita lengah, genangan kecil pun bisa berubah jadi bencana," kata Sachrudin saat memimpin apel siaga bencana Kota Tangerang di Situ Cipondoh.

Sachrudin mengingatkan seluruh para camat dan lurah di Kota Tangerang, bencana tidak hanya dipicu oleh intensitas hujan, tetapi juga oleh perilaku manusia. Sachrudin menginstruksikan camat dan lurah memastikan kesiapsiagaan wilayah, mulai dari pemeliharaan drainase, pemetaan titik rawan, hingga mobilisasi relawan.

"Saluran tersumbat sampah, sedimen menumpuk, drainase tidak berfungsi semua itu merusak keseimbangan lingkungan. Mengembalikan keseimbangan dimulai dari hal paling sederhana: menjaga kebersihan," jelas Sachrudin.

Sachrudin menegaskan, apel yang diikuti lebih dari 700 personel, mulai dari petugas hingga pimpinan stakeholder kebencanaan, juga menjadi momentum untuk menguatkan koordinasi lintas sektor.

"Tidak boleh ada ego sektoral. Bencana adalah urusan kita semua. Pemerintah, aparat, dunia usaha, dan relawan harus bergerak dalam satu komando," kata Sachrudin.

Selain itu, Sachrudin menginstruksikan jajaran Pemkot Tangerang untuk mengirimkan personel BPBD dan tenaga medis ke wilayah Sumatra, untuk membantu penanganan bencana yang terjadi di sejumlah daerah. Sachrudin menambahkan, bencana yang menimpa Aceh, Sumatra Utara, dan Sumatra Barat dalam beberapa hari terakhir menjadi pengingat bahwa bencana tidak mengenal batas wilayah dan membutuhkan respons cepat lintas daerah.

"Atas nama Pemkot Tangerang, kami menyampaikan duka cita mendalam. Saya telah menginstruksikan pengiriman personel BPBD dan tim medis untuk membantu penanganan di daerah terdampak," ungkap Sachrudin.

Jangan lupa ikuti update berita lainnya dan follow  akun
Google News Metrotvnews.com
(Lukman Diah Sari)