Ilustrasi. Foto: dok MI/Usman Iskandar.
Tekanan Akhir Tahun, Rupiah Kembali Tertekan terhadap Dolar AS
Ade Hapsari Lestarini • 29 December 2025 17:59
Jakarta: Kurs rupiah terhadap mata uang dolar Amerika Serikat (AS) pada penutupan perdagangan sore ini makin jatuh. Mata uang Garuda itu terus tergerus sejak pembukaan perdagangan.
Mengacu data Bloomberg, Senin, 29 Desember 2025, rupiah melemah 43 poin atau setara 0,26 persen ke posisi Rp16.788 per USD jika dibandingkan perdagangan pagi yang berada di posisi Rp16.773 per USD.
Kemudian berdasarkan data Yahoo Finance, rupiah juga melemah 17 poin atau setara 0,10 persen hingga menjadi Rp16.780 per USD dibandingkan sebelumnya yang berada di posisi Rp16.763 per USD.

Ilustrasi. Foto: dok MI/Susanto
Baca Juga :
Rupiah Dibuka Melemah ke Rp16.773 per USD
Rupiah masih berpotensi melemah
Melansir Antara, analis mata uang Doo Financial Futures Lukman Leong menilai, rupiah masih berpotensi melanjutkan pelemahan dalam jangka pendek. Menurutnya, prospek kebijakan pelonggaran dari pemerintah dan Bank Indonesia (BI) menjadi salah satu faktor yang membebani pergerakan mata uang domestik.
"Rupiah diperkirakan masih berpotensi melemah terhadap dolar AS, terbebani prospek kebijakan pelonggaran pemerintah dan Bank Indonesia," ujarnya kepada Antara.
Lukman menerangkan, kondisi pasar menjelang akhir tahun ini berpotensi membuat pergerakan rupiah menjadi lebih volatil. Rupiah diperkirakan bergerak fluktuatif dengan kecenderungan melemah dalam kisaran Rp16.700 hingga Rp16.800 per USD.
Sebelumnya, pada perdagangan terakhir sebelum libur panjang, Rabu, 24 Desember 2025, rupiah sempat ditutup menguat ke posisi Rp16.745 per USD. Menurut Analis Bank Woori Saudara Rully Nova, penguatan ini dipicu pertumbuhan ekonomi AS yang tumbuh di atas proyeksi pelaku pasar.
Keterlambatan rilis data ekonomi AS yang seharusnya di Oktober 2025 juga mendukung penguatan rupiah, sehingga pelaku pasar lebih fokus pada proyeksi pertumbuhan triwulan IV-2025.