Sempat Sentuh Level Tertinggi, Emas Masih Tren Menguat

Ilustrasi. Foto: Freepik.

Sempat Sentuh Level Tertinggi, Emas Masih Tren Menguat

Eko Nordiansyah • 16 December 2025 11:22

Jakarta: Harga emas dunia (XAU/USD) bergerak relatif stabil dengan kecenderungan menguat pada perdagangan Selasa, seiring dukungan sinyal teknikal dan ekspektasi lanjutan penurunan suku bunga Amerika Serikat. Berdasarkan analisis Dupoin Futures Indonesia, pergerakan emas masih berada dalam tren positif meski sempat mengalami tekanan aksi ambil untung pada sesi sebelumnya.

Pada perdagangan Senin, 15 Desember, harga emas sempat menyentuh level tertinggi harian di kisaran USD4.350. Namun, kenaikan tersebut tidak bertahan lama setelah sebagian pelaku pasar melakukan profit taking. Tekanan jual jangka pendek membuat harga emas menghapus sebagian penguatannya dan ditutup relatif stabil di area USD4.296, di tengah pelemahan dolar AS yang masih berlanjut.

Analis Dupoin Futures Indonesia, Andy Nugraha, menilai pergerakan emas saat ini tetap menunjukkan struktur tren bullish yang semakin menguat. Hal tersebut tercermin dari kombinasi pola candlestick dan indikator Moving Average yang mengindikasikan dominasi buyer masih terjaga. Selama harga bertahan di atas area support terdekat, peluang penguatan lanjutan dinilai masih terbuka.

“Berdasarkan kombinasi candlestick dan indikator Moving Average yang terbentuk saat ini, tren bullish pada XAU/USD masih menguat. Jika tekanan beli berlanjut, maka harga emas berpotensi naik hingga menguji area USD4.348,” ujar Andy dalam analisanya, Selasa, 16 Desember 2025.



(Ilustrasi. Foto: Unplash)

Meski demikian, Andy juga mengingatkan adanya potensi koreksi teknikal dalam jangka pendek. Apabila harga gagal melanjutkan kenaikan dan kembali berada di bawah tekanan jual, maka penurunan berpeluang membawa XAU/USD ke area support terdekat di sekitar USD4.290. Koreksi tersebut dinilai masih sehat selama tidak mengubah struktur tren naik yang sedang berlangsung.

Pada perdagangan Selasa, 16 Desember, penguatan emas berlanjut, terutama pada sesi Asia, dengan XAU/USD tercatat naik hingga sekitar USD4.305, menjadi level tertinggi sejak 21 Oktober. Penguatan ini didorong oleh spekulasi pasar terhadap kemungkinan penurunan suku bunga lebih lanjut oleh Federal Reserve AS.

“Pekan lalu, The Fed telah menerapkan pemangkasan suku bunga ketiga sepanjang tahun ini dan memberikan sinyal kebijakan yang lebih akomodatif ke depan,” ujar dia.

Peluang penurunan suku bunga The Fed di 2026

Lingkungan suku bunga yang lebih rendah cenderung mengurangi biaya peluang memegang emas yang tidak memberikan imbal hasil, sehingga mendukung permintaan terhadap logam mulia. Meski dalam Ringkasan Proyeksi Ekonomi (dot plot) The Fed memperkirakan hanya satu kali pemangkasan suku bunga sebesar 25 basis poin hingga akhir 2026, pasar masih memperhitungkan peluang penurunan suku bunga yang lebih agresif.

Fokus pelaku pasar pada Selasa sore tertuju pada rilis data ekonomi penting AS, khususnya laporan Nonfarm Payrolls (NFP), serta data Penjualan Ritel dan PMI. Data ketenagakerjaan tersebut diharapkan dapat memberikan petunjuk lanjutan terkait arah kebijakan suku bunga The Fed.

Di sisi lain, Andy mengungkapkan, optimisme terkait pembicaraan perdamaian Ukraina berpotensi menekan minat terhadap aset safe haven seperti emas. Namun, ketidakpastian global dan dinamika kebijakan moneter masih membuat emas tetap menarik sebagai instrumen lindung nilai.

“Dengan dukungan teknikal dan fundamental yang solid, kami memandang pergerakan emas pada hari ini cenderung stabil dengan peluang penguatan lanjutan, meski tetap dibayangi potensi koreksi jangka pendek,” ungkap dia.

Jangan lupa ikuti update berita lainnya dan follow  akun
Google News Metrotvnews.com
(Eko Nordiansyah)