Presiden AS Donald Trump bersama Presiden Tiongkok Xi Jinping. Foto: dok Xinhuanet.
Husen Miftahudin • 10 November 2025 11:22
Beijing: Tiongkok telah mulai merancang rezim perizinan tanah jarang baru yang dapat mempercepat pengiriman, tetapi tidak mungkin berarti pencabutan pembatasan sepenuhnya seperti yang diharapkan oleh Washington.
Mengutip Investing.com, Senin, 10 November 2025, Kementerian Perdagangan Tiongkok memberi tahu beberapa eksportir tanah jarang mereka akan dapat mengajukan permohonan izin baru yang lebih mudah di masa mendatang dan dalam pengarahan industri menguraikan dokumen-dokumen yang akan diperlukan.
Pembatasan ekspor telah menjadi sumber pengaruh Beijing yang paling kuat dalam persaingan dagangnya dengan Washington, karena Tiongkok memproduksi lebih dari 90 persen tanah jarang dan magnet tanah jarang olahan dunia, yang penting dalam berbagai produk mulai dari mobil hingga rudal.
Menyusul kesepakatan yang dicapai antara Presiden Donald Trump dan Xi Jinping, Tiongkok mengatakan minggu lalu akan menghentikan sementara selama satu tahun pembatasan yang diberlakukan pada Oktober.
Namun, Kementerian Perdagangan Tiongkok belum mengatakan apa pun secara terbuka tentang serangkaian kontrol yang lebih luas yang diperkenalkan pada April yang mengguncang rantai pasokan global.
| Baca juga: Tiongkok Tangguhkan Larangan Impor Kedelai dan Kayu Amerika Serikat |
