Sekelompok anak-anak mengantre makanan di Jalur Gaza. (EPA-EFE)
Riza Aslam Khaeron • 11 July 2025 11:05
New York: Badan PBB untuk Anak-anak (UNICEF) menyampaikan kecaman keras atas insiden yang menewaskan sedikitnya 15 warga Palestina, termasuk sembilan anak dan empat perempuan, saat mereka mengantre untuk menerima bantuan gizi di Deir al-Balah, Jalur Gaza. Insiden ini terjadi pada pagi hari Kamis, 10 Juli 2025, dan dikonfirmasi dalam pernyataan resmi UNICEF.
“Kami terkejut dengan laporan tentang kematian 15 warga Palestina, termasuk sembilan anak dan empat perempuan, yang sedang menunggu bantuan gizi untuk anak-anak mereka,” ucap Direktur Eksekutif UNICEF Catherine Russell dalam pernyataannya.
UNICEF menyebut serangan itu mengenai lokasi distribusi bantuan yang dijalankan oleh mitra mereka, Project Hope, dan menyebabkan 30 orang lainnya luka-luka, termasuk 19 anak.
Salah satu korban adalah Mohammed, balita berumur satu tahun. Ibunya, Donia, yang juga terluka parah dalam ledakan tersebut, mengisahkan bahwa beberapa jam sebelum serangan, anaknya baru saja mengucapkan kata-kata pertamanya. Saat ini, Donia dirawat di rumah sakit dan digambarkan masih memegang sepatu kecil milik anaknya.
"Tidak ada orang tua yang seharusnya menghadapi tragedi seperti ini," ujar Russell, mengutip kisah Donia.
UNICEF menyebut bahwa serangan terhadap warga sipil yang sedang mengakses bantuan hidup seperti pangan, air, dan layanan kesehatan adalah tindakan yang tidak dapat diterima. Mereka menekankan bahwa kelangkaan bantuan selama berbulan-bulan telah menyebabkan anak-anak kelaparan dan memperparah risiko bencana kelaparan di Gaza.
“Ini adalah kenyataan pahit yang dihadapi banyak orang di Gaza saat ini,” ujar Russell.
Baca Juga: Serangan Israel Hantam Wilayah Dekat Klinik Gaza, Anak-anak Dilaporkan Tewas |