Sebut Negosiasi di Istanbul 'Tragis', Paus Leo XIV Tawarkan Vatikan jadi Tempat Dialog Perang Ukraina-Rusia

Paus Leo XIV. (Vatican Media)

Sebut Negosiasi di Istanbul 'Tragis', Paus Leo XIV Tawarkan Vatikan jadi Tempat Dialog Perang Ukraina-Rusia

Riza Aslam Khaeron • 17 May 2025 13:57

Vatikan: Kegagalan negosiasi damai Ukraina-Rusia di Istanbul pada Jumat, 16 Mei 2025, yang tak dihadiri Presiden Rusia Vladimir Putin, meskipun usulan pembicaraan langsung merupakan usulannya sendiri, mendorong Paus Leo XIV menawarkan Vatikan sebagai lokasi alternatif pembicaraan damai. Melansir Politico, Vatikan menyebut pertemuan di Istanbul sebagai "tragis."

"Ini semua tragis karena kami berharap ini akan menjadi proses yang mungkin lambat, tetapi dengan solusi damai terhadap konflik, namun sebaliknya kita kembali ke titik awal," ujar Kardinal Pietro Parolin, diplomat utama Tahta Suci, di Roma, Jumat, 16 Mei 2025, dikutip dari Politico.

Parolin menyampaikan bahwa Paus Leo XIV ingin menjadikan Vatikan, atau Tahta Suci, sebagai tempat pertemuan langsung antara Ukraina dan Rusia.

"Paus berencana menjadikan Vatikan, Tahta Suci, tersedia untuk pertemuan langsung antara kedua pihak," ujar Parolin, seperti dikutip kantor berita ANSA.

Leo XIV, yang baru terpilih sebagai Paus minggu lalu, menjadikan krisis Ukraina sebagai fokus utama masa kepausannya. Ia menelepon Presiden Ukraina Volodymyr Zelensky pada Minggu dan menyebut "penderitaan rakyat Ukraina yang tercinta" dalam doa Angelus perdananya di Lapangan Santo Petrus.

Dalam audiensi dengan perwakilan Gereja Timur pada Rabu, Leo XIV menyerukan secara emosional agar para pemimpin Rusia dan Ukraina mau berunding.

"Tahta Suci selalu siap membantu mempertemukan musuh secara langsung ... Mari bertemu, mari berbicara, mari berunding," kata Paus.

Ia juga menegaskan bahwa "mereka yang membuat sejarah adalah para pembawa damai."
 

Baca Juga:
Menlu AS: Tak Ada Harapan Tinggi dari Pembicaraan Rusia-Ukraina di Turki

Komitmen terhadap perdamaian itu kembali ditegaskan Paus melalui unggahan pertamanya di media sosial X pada Kamis, 15 Mei 2025:

"Saya ingin salam damai ini bergema di hati Anda, dalam keluarga Anda, dan di antara semua orang, di mana pun mereka berada, di setiap bangsa dan di seluruh dunia."

Vatikan juga disebut tengah menyiapkan kemungkinan pertemuan antara Paus Leo XIV dan Wakil Presiden AS JD Vance dalam acara pelantikan kepausan hari Minggu mendatang. Namun, menurut Parolin, hal itu masih dalam tahap koordinasi mengingat padatnya jumlah delegasi dan terbatasnya waktu.

"Saya tidak tahu, masalahnya ada banyak delegasi; waktunya sangat terbatas dan mereka akan bertemu jika ada waktu. Protokol sedang mengurusnya," kata Parolin, dikutip dari Politico.

Langkah Paus Leo XIV ini memperpanjang jejak diplomasi Tahta Suci yang sebelumnya dijalankan Paus Fransiskus. Pendahulunya itu mengirim utusan ke Ukraina dan Rusia serta aktif memfasilitasi pertukaran tahanan perang dan penyatuan kembali anak-anak Ukraina dengan keluarganya.

Meskipun Paus Fransiskus pernah menuai kritik karena sempat menyalahkan ekspansi NATO sebagai pemicu konflik, ia tetap menyuarakan dukungan terhadap Ukraina dalam berbagai kesempatan.

Situasi yang semakin rumit ini menambah tekanan internasional untuk menemukan solusi diplomatik. Ketidakhadiran Putin dalam negosiasi dianggap sebagai bentuk penolakan terhadap keterlibatan langsung dalam upaya damai.

Sementara itu, Vatikan menegaskan bahwa hanya pertemuan tatap muka antara pihak-pihak utama yang bisa membuka jalan menuju perdamaian berkelanjutan di Eropa Timur.

Jangan lupa ikuti update berita lainnya dan follow  akun
Google News Metrotvnews.com


(Surya Perkasa)