Rupiah Masih 'Jalan di Tempat', Pagi Ini Bertengger di Rp16.412/USD

Rupiah. Foto: dok MI/Atet Dwi.

Rupiah Masih 'Jalan di Tempat', Pagi Ini Bertengger di Rp16.412/USD

Husen Miftahudin • 18 March 2025 09:51

Jakarta: Nilai tukar (kurs) rupiah terhadap dolar Amerika Serikat (AS) pada pembukaan perdagangan hari ini tidak mengalami perubahan signifikan.
 
Mengutip data Bloomberg, Selasa, 18 Maret 2025, rupiah hingga pukul 09.29 WIB berada di level Rp16.412 per USD. Mata uang Garuda tersebut melemah tipis enam poin atau setara 0,04 persen dari Rp16.406 per USD pada penutupan perdagangan sebelumnya.
 
Sementara menukil data Yahoo Finance, rupiah pada waktu yang sama berada di level Rp16.409 per USD. Rupiah melemah 14 poin atau setara 0,09 persen dari Rp16.395 per USD pada penutupan perdagangan hari sebelumnya.
 
Analis pasar uang Ibrahim Assuaibi memprediksi rupiah pada hari ini akan bergerak secara fluktuatif, meski demikian rupiah diprediksi akan melemah.
 
"Untuk perdagangan hari ini, mata uang rupiah fluktuatif namun ditutup melemah di rentang Rp16.390 per USD hingga Rp16.450 per USD," ujar Ibrahim dalam analisis hariannya.
 

Baca juga: Rupiah Terkapar Lagi! Parkir di Rp16.406/USD


(Ilustrasi kurs rupiah terhadap dolar AS. Foto: MI/Susanto)
 

Ketegangan geopolitik hingga surplus neraca dagang

 
Ibrahim mengungkapkan, pergerakan nilai tukar rupiah disebabkan oleh meningkatnya pergolakan geopolitik di Timur Tengah, setelah AS melancarkan gelombang serangan udara terhadap pemberontak Houthi di Yaman sebagai balasan atas serangan mereka terhadap jalur pelayaran di Laut Merah.
 
"Namun tren ini dirusak oleh beberapa tanda kemajuan dalam perundingan gencatan senjata Rusia-Ukraina, dengan Presiden Donald Trump menyatakan ia akan berbicara dengan Presiden Rusia Vladimir Putin pada Selasa," tutur dia.
 
Di dalam negeri, Badan Pusat Statistik (BPS) melaporkan neraca perdagangan Indonesia pada Februari 2025 mencatatkan surplus selama 58 bulan berturut-turut sejak Mei 2020 sebesar USD3,12 miliar. Surplus neraca perdagangan Februari 2025 lebih rendah dibandingkan dengan bulan sebelumnya, namun lebih tinggi dibandingkan bulan yang sama tahun lalu.
 
Sedangkan, surplus neraca perdagangan Februari 2025 ditopang oleh surplus pada komoditas non migas yang sebesar USD4,84 miliar. Disumbang oleh komoditas lemak dan minyak hewan/nabati, bahan bakar mineral, serta besi dan baja.
 
Adapun nilai ekspor Indonesia pada periode Februari 2025 tercatat senilai USD21,98 atau naik sebesar 2,58 persen dibanding Januari 2025 yang sekitar USD21,43 miliar. Sedangkan secara year on year (yoy) ekspor Indonesia naik 14,05 persen dibanding Februari 2024 sebesar USD19,27 miliar.
 
Nilai impor Indonesia pada Februari 2025 mencapai USD18,86 miliar atau naik 5,18 persen dibanding Januari 2025 yang tercatat USD17,94 miliar. Sedangkan jika dibandingkan Februari 2024, kinerja impor bulan ini tercatat naik sebesar 2,30 persen.

Jangan lupa ikuti update berita lainnya dan follow  akun
Google News Metrotvnews.com


(Husen Miftahudin)