Menteri LH Ajak Norwegia Perkuat Kerja Sama Konkret Perangi Perubahan Iklim

Menteri Lingkungan Hidup Hanif Faisol. Media Indonesia/Atalya Puspa

Menteri LH Ajak Norwegia Perkuat Kerja Sama Konkret Perangi Perubahan Iklim

Atalya Puspa • 5 May 2025 00:12

Jakarta: Menteri Lingkungan Hidup/Kepala Badan Pengendalian Lingkungan Hidup (KLH/BPLH), Hanif Faisol Nurofiq, mengunjungi Norwegia membawa misi untuk mempererat persaudaraan kedua negara dalam menghadapi tantangan perubahan iklim global. Dalam kunjungan tersebut, kedua negara menandatangani Letter of Intent (LoI) yang menegaskan komitmen bersama dalam memperkuat diplomasi  lingkungan, serta mendorong kerja sama konkret dalam mitigasi perubahan iklim, pelestarian alam, dan pembangunan berkelanjutan. 

Hanif menekankan penandatanganan LoI merupakan langkah  strategis untuk mempercepat upaya global dalam mengatasi perubahan iklim dan mendorong pembangunan berkelanjutan di Indonesia maupun dunia. Dokumen ini mencakup komitmen kedua negara untuk meningkatkan kerja sama dalam mitigasi dan adaptasi perubahan iklim, good governance, konservasi keragaman hayati, pelestarian ekosistem lahan gambut dan mangrove, pengelolaan sampah, serta ekonomi sirkular. 

"Penting bagi kita untuk meningkatkan implementasi Nilai Ekonomi Karbon sebagai bagian dari upaya Indonesia mencapai target Nationally Determined Contribution  (NDC), sesuai dengan amanat Peraturan Presiden No. 98/2021. Bersama Norwegia, Indonesia telah mengembangkan sistem perdagangan karbon yang kuat, yang akan mendukung pencapaian target iklim nasional," kata Hanif dalam keterangan resmi, Minggu, 4 Mei 2025. 
 

Baca Juga: 

Hadapi Bencana Hidrometeorologis, KLH Susun Rencana Adaptasi Perubahan Iklim


Kunjungan ini juga bertepatan dengan peringatan 75 tahun hubungan diplomatik Indonesia-Norwegia yang dimulai sejak 1950, dengan fokus yang terus berkembang pada kerja sama di bidang lingkungan hidup. Sejak 2022, Norwegia telah  mendukung Indonesia dalam pengurangan emisi karbon yang berasal dari sektor kehutanan dan penggunaan lahan (FOLU), dengan komitmen pendanaan sebesar USD216 juta (sekitar Rp3,5 triliun). 

Selain bertemu dengan Menteri Iklim dan Lingkungan Norwegia, Hanif melakukan pertemuan dengan Andreas Motzfeld Kravik, State Secretary Kementerian  Luar Negeri Norwegia, serta mengunjungi perusahaan pengelola daur ulang TOMRA untuk mempelajari inovasi dalam pengelolaan sampah dan penerapan ekonomi  sirkular.

Jangan lupa ikuti update berita lainnya dan follow  akun
Google News Metrotvnews.com


(Achmad Zulfikar Fazli)