Kematian akibat Kelaparan di Gaza Capai 173, Termasuk 93 Anak-Anak

Warga mengangkut karung berisi bahan pangan dari pusat distribusi di Gaza. (Anadolu Agency)

Kematian akibat Kelaparan di Gaza Capai 173, Termasuk 93 Anak-Anak

Willy Haryono • 4 August 2025 15:30

Gaza: Enam orang lagi dilaporkan meninggal dunia akibat kelaparan atau kekurangan gizi di Jalur Gaza dalam 24 jam terakhir, menurut Kementerian Kesehatan wilayah tersebut pada Minggu, 3 Agustus. Sementara itu, militer Israel menyatakan telah mengizinkan masuknya pengiriman bahan bakar ke wilayah yang tengah mengalami bencana kemanusiaan setelah hampir dua tahun perang.

Dengan tambahan korban ini, jumlah kematian akibat kelaparan sejak perang dimulai kini mencapai 175 jiwa, termasuk 93 anak-anak, menurut data yang dirilis otoritas kesehatan Gaza.

Melansir dari Times Live, Senin, 4 Agustus 2025, lembaga-lembaga kemanusiaan internasional telah memperingatkan bahwa Gaza kini berada di ambang bencana kelaparan.

Saluran televisi milik pemerintah Mesir, Al Qahera News, melaporkan dua truk yang membawa 107 ton solar siap masuk ke Gaza. Ini terjadi beberapa bulan setelah Israel memperketat akses bantuan ke wilayah tersebut, sebelum sedikit melonggarkannya saat gejala kelaparan mulai meluas.

Cogat, badan militer Israel yang mengatur koordinasi bantuan ke Gaza, mengatakan bahwa pada hari yang sama empat truk tangki bahan bakar milik PBB telah masuk ke wilayah tersebut. Bahan bakar itu ditujukan untuk mendukung operasional rumah sakit, pabrik roti, dapur umum, dan layanan penting lainnya.

Namun, belum ada konfirmasi apakah dua truk solar dari Mesir telah berhasil masuk ke Gaza.

Kementerian Kesehatan Gaza sebelumnya menyatakan bahwa kekurangan bahan bakar telah melumpuhkan sebagian besar layanan rumah sakit, memaksa dokter hanya merawat pasien yang paling kritis.

Bantuan untuk Gaza

Sejak Maret, pengiriman bahan bakar sangat jarang dilakukan setelah Israel memperketat arus bantuan sebagai bentuk tekanan terhadap Hamas agar membebaskan para sandera yang ditahan sejak serangan kelompok tersebut ke Israel pada Oktober 2023.

Israel menyalahkan Hamas atas penderitaan warga Gaza. Namun, merespons kecaman internasional yang terus meningkat, pekan lalu Israel mengumumkan sejumlah langkah untuk memperluas akses bantuan kemanusiaan, termasuk menghentikan pertempuran sementara di beberapa wilayah pada jam-jam tertentu, menyetujui pengiriman bantuan lewat udara, serta menetapkan jalur aman bagi konvoi bantuan.

Meski demikian, badan-badan PBB menegaskan bahwa pengiriman bantuan lewat udara tidak mencukupi, dan menyerukan Israel untuk membuka lebih banyak jalur darat guna mencegah kelaparan massal di wilayah berpenduduk 2,2 juta jiwa tersebut, sebagian besar di antaranya kini mengungsi di tengah puing-puing reruntuhan.

Menurut Cogat, sepanjang pekan lalu lebih dari 23.000 ton bantuan kemanusiaan telah dikirim ke Gaza melalui 1.200 truk. Namun, ratusan truk lainnya belum dapat didistribusikan karena keterbatasan kapasitas dari PBB dan organisasi bantuan lainnya di lapangan.

Pada Minggu, angkatan udara Belgia memulai pengiriman bantuan udara pertamanya ke Gaza, bekerja sama dengan Yordania. Sementara itu, pada Jumat lalu, Prancis juga memulai pengiriman bantuan melalui udara sebanyak 40 ton.

Baca juga:  UNRWA: Kelaparan di Gaza Dipicu Upaya Gantikan Sistem Bantuan PBB

Jangan lupa ikuti update berita lainnya dan follow  akun
Google News Metrotvnews.com
Viral!, 18 Kampus ternama memberikan beasiswa full sampai lulus untuk S1 dan S2 di Beasiswa OSC. Info lebih lengkap klik : osc.medcom.id
(Willy Haryono)