Qatar dan Turki Bergabung dalam Pembicaraan Damai Gaza di Mesir

Warga Palestina duduk di reruntuhan bangunan di Gaza. (Anadolu Agency)

Qatar dan Turki Bergabung dalam Pembicaraan Damai Gaza di Mesir

Willy Haryono • 8 October 2025 13:20

Sharm El-Sheikh: Qatar dan Turki secara resmi bergabung dalam pembicaraan damai Gaza pada Rabu, 8 Oktober 2025, memperkuat diplomasi regional untuk mengakhiri perang yang telah berlangsung dua tahun.

Perdana Menteri Qatar Sheikh Mohammed bin Abdulrahman Al Thani dan Kepala Intelijen Turki Ibrahim Kalin bergabung dengan negosiator Hamas dan Israel di kota resor Mesir, Sharm El-Sheikh, di hari ketiga pembicaraan berdasarkan rencana 20 poin yang diusulkan Presiden AS Donald Trump.

Dalam keterangan pers di Ruang Oval, Trump menyatakan optimisme untuk pertemuan yang akan berlangsung tersebut.

"Ada peluang nyata bahwa kita bisa melakukan sesuatu," ujarnya, dikutip dari Channel News Asia.

Trump menambahkan bahwa negosiator AS terlibat aktif dan berkomitmen melakukan "segala upaya untuk memastikan semua pihak mematuhi kesepakatan" jika gencatan senjata tercapai. Pembicaraan ini bertepatan dengan peringatan dua tahun serangan Hamas pada 7 Oktober 2023 yang menewaskan 1.219 warga Israel.

Kerangka kesepakatan dan posisi para pihak

Rencana Trump mencakup gencatan senjata permanen, pembebasan sandera, pelucutan senjata Hamas, dan penarikan bertahap pasukan Israel dari Gaza. Negosiator utama Hamas Khalil El-Hayya menekankan kelompoknya menginginkan "jaminan dari Presiden Trump dan negara-negara sponsor bahwa perang akan berakhir selamanya".

Sementara itu, sumber Palestina mengungkapkan pembahasan telah mencakup peta penarikan pasukan Israel dan mekanisme pertukaran tahanan.

Menteri Luar Negeri Mesir Badr Abdelatty menyatakan utusan khusus Trump untuk Timur Tengah Steve Witkoff akan bergabung dalam pembicaraan.

"Jaminan utama keberhasilan adalah Presiden AS Trump sendiri...bahkan jika harus memaksakan visinya," tegas Abdelatty dalam pernyataannya.

Hal tersebut mengindikasikan peran sentral Amerika dalam proses ini. Tekanan global semakin menguat dengan sebagian besar Gaza hancur dan kelaparan yang dikonfirmasi PBB.

Tantangan dan harapan

Kampanye militer Israel di Gaza telah menewaskan setidaknya 67.160 orang menurut kementerian kesehatan setempat merupakan angka yang dianggap kredibel oleh PBB, dengan lebih dari separuh korban adalah perempuan dan anak-anak.

Sementara penyelidikan PBB menuduh Israel melakukan genosida, kelompok HAM menuduh Hamas melakukan kejahatan perang dalam serangan 7 Oktober. Kedua belah pihak membantah tuduhan tersebut.

Dengan bergabungnya Qatar dan Turki sebagai dua negara yang memiliki pengaruh signifikan terhadap Hamas, proses perdamaian mendapatkan momentum baru.

Partisipasi mereka diharapkan dapat menjembatani perbedaan antara Israel dan Hamas, particularly dalam isu pelucutan senjata dan jaminan keamanan jangka panjang. Meski jalan masih berliku, keterlibatan aktor regional dan dukungan AS menciptakan harapan terbesar sejak konflik berkecamuk dua tahun lalu. (Muhammad Adyatma Damardjati)

Baca juga:  Tank dan Jet Israel Hantam Gaza di Peringatan Dua Tahun Meletusnya Perang

Jangan lupa ikuti update berita lainnya dan follow  akun
Google News Metrotvnews.com
Viral!, 18 Kampus ternama memberikan beasiswa full sampai lulus untuk S1 dan S2 di Beasiswa OSC. Info lebih lengkap klik : osc.medcom.id
(Willy Haryono)