Capai Tujuan Keuangan, OJK Dorong Generasi Muda Pahami Keuangan Digital

Kepala Eksekutif Pengawas Inovasi Teknologi Sektor Keuangan, Aset Keuangan Digital, dan Aset Kripto OJK Hasan Fawzi. Foto: dok OJK.

Capai Tujuan Keuangan, OJK Dorong Generasi Muda Pahami Keuangan Digital

Husen Miftahudin • 15 February 2025 18:57

Palangkaraya: Otoritas Jasa Keuangan (OJK) terus meningkatkan literasi keuangan digital masyarakat, agar dapat memahami manfaat, risiko, serta produk dan layanan aset keuangan digital, termasuk aset kripto yang penting dalam perencanaan masa depan. 

Kepala Eksekutif Pengawas Inovasi Teknologi Sektor Keuangan, Aset Keuangan Digital, dan Aset Kripto OJK Hasan Fawzi menekankan pentingnya literasi keuangan digital bagi pelajar dan mahasiswa sebagai bagian dari upaya pemberdayaan masyarakat di era keuangan digital.

Ia berharap agar masyarakat memiliki kemampuan mengenali risiko, mengambil keputusan dan langkah yang tepat dalam menggunakan layanan keuangan digital, serta keputusan investasi yang lebih cerdas dan sifatnya jangka panjang. 

"Tentu ini tidak terlepas dari adanya kenyataan, kita tidak bisa memungkiri kalau dibandingkan dengan kelas aset lain, dalam beberapa tahun terakhir memang potensi keuntungan yang diberikan oleh aset kripto ini paling tinggi, dibanding kelas aset yang lainnya, katakanlah emas, properti, saham, dan sebagainya, namun juga memiliki risiko investasi yang tinggi," kata Hasan dalam kuliah umum di Universitas Palangkaraya, dikutip dari keterangan tertulis, Sabtu, 15 Februari 2025.

Lebih lanjut, Hasan menyampaikan generasi muda harus dapat memahami profil dan kebutuhan diri sendiri, sehingga produk dan layanan keuangan digital yang dipilih dapat disesuaikan dengan kebutuhan dalam rangka mencapai tujuan keuangan yang diharapkan.
 

Baca juga: OJK Siapkan Aturan ETF, Likuiditas-Stabilitas Pasar Kripto RI Bakal Tumbuh Menjulang


(Kuliah umum di Universitas Palangkaraya. Foto: dok OJK)
 

Bekali literasi keuangan digital


Wakil Rektor Universitas Palangkaraya mengatakan mahasiswa dan pelajar perlu dibekali dengan literasi keuangan digital agar dapat memiliki pemahaman yang baik. "Hal tersebut agar terhindar dari risiko dalam memilih investasi, terutama keuangan digital," tuturnya.

Menurut data Bappebti pada 2024, nilai transaksi aset kripto melonjak tajam hingga mencapai Rp650,61 triliun atau naik sebesar 335,91 persen (yoy) dari 2023. Aset kripto juga memiliki tingkat risiko yang tinggi, seperti fluktuasi harga serta adanya praktik penipuan atau scam.

Adapun, kegiatan Kuliah Umum yang diselenggarakan OJK diharapkan dapat meningkatkan wawasan dan pemahaman generasi muda mengenai keuangan digital dengan baik serta memahami produk dan layanan jasa keuangan, manfaat, dan risikonya.

"Sehingga, masyarakat mampu membuat keputusan cerdas dalam berinvestasi di era keuangan digital yang semakin masif," papar Hasan menambahkan.

Jangan lupa ikuti update berita lainnya dan follow  akun
Google News Metrotvnews.com


(Husen Miftahudin)