Ilustrasi. Foto: Medcom
Gana Buana • 2 April 2025 22:43
Jakarta: Pemerintah mengingatkan masyarakat untuk lebih waspada terhadap informasi yang berseliweran di media sosial di tengah perayaan Lebaran Idulfitri 1446 Hijriah. Jangan sampai, informasi yang diterima di media sosial bisa merusak persatuan bila tidak disaring dengan bijak.
Deputi Bidang Diseminasi dan Media Informasi Kantor Komunikasi Kepresidenan (PCO), Noudhy Valdryno, menekankan pentingnya kemampuan masyarakat dalam memilah dan mengidentifikasi informasi di tengah maraknya gangguan informasi. Terutama pada momen-momen penting seperti Lebaran.
"Momen Lebaran adalah waktu yang penuh dengan kegembiraan, tetapi di balik itu ada ancaman gangguan informasi yang mengintai. Jadi, kita harus lebih bijaksana dalam mengonsumsi informasi. Seperti yang disampaikan Presiden Prabowo Subianto, semangat lebaran seyogianya menjadi momentum bagi kita untuk semakin memperkokoh persatuan bangsa dan memperkuat solidaritas sosial, bukan sebaliknya," ujar Noudhy, saat dikutip dari Media Indonesia, Rabu, 2 April 2025.
Menurutnya, masyarakat juga perlu lebih cerdas dalam menghadapi tiga bentuk utama gangguan informasi. Yakni, misinformasi, disinformasi, dan malinformasi.
Misinformasi adalah penyebaran informasi yang salah tanpa niat buruk. Hal ini sering terjadi karena kurangnya verifikasi.
Baca juga:
Bahlil Dukung Instruksi Presiden Tentang Komunikasi Publik |