Dolar AS Turun Sedikit

Ilustrasi, dolar AS. Foto: MI/Usman Iskandar.

Dolar AS Turun Sedikit

Husen Miftahudin • 28 February 2024 09:21

New York: Dolar Amerika Serikat (AS) sedikit turun terhadap yen Jepang setelah data menunjukkan inflasi konsumen inti Jepang melebihi perkiraan dan greenback juga bereaksi terhadap penurunan pesanan barang tahan lama AS yang lebih besar dari perkiraan pada Januari.

Melansir Dailyfx.com, Rabu, 28 Februari 2024, indeks dolar naik 0,04 persen pada 103,81, dan euro turun 0,02 persen pada 1,0845. Terhadap yen Jepang, dolar AS melemah 0,14 persen di 150,49.

Investor mempertimbangkan prospek penurunan suku bunga bank sentral setelah kumpulan data ekonomi terbaru dan menjelang pembacaan inflasi utama AS yang akan dirilis pada Kamis mendatang.

Sebelumnya, Conference Board mengatakan kepercayaan konsumen AS turun pada Februari setelah kenaikan tiga bulanan berturut-turut karena kekhawatiran rumah tangga terhadap pasar tenaga kerja dan lingkungan politik dalam negeri.

Indeks kepercayaan konsumen merosot ke 106,7 bulan ini dibandingkan ekspektasi ekonom sebesar 115,0 dan direvisi turun menjadi 110,9 untuk Januari.

Selain itu, pesanan barang-barang manufaktur AS yang tahan lama juga mengalami penurunan terbesar dalam hampir empat tahun pada Januari di tengah penurunan tajam dalam pemesanan pesawat komersial, sementara prospek investasi bisnis pada peralatan beragam.

Baca juga: Rupiah Melemah ke Level Rp15.645/USD
 

Menanti data PCE


Data penting berikutnya yang ditunggu investor adalah rilis indeks pengeluaran konsumsi pribadi (PCE) AS Januari, yang merupakan ukuran inflasi pilihan Federal Reserve.

"Investor menantikan angka inflasi pada Kamis. Jika angka ini tetap stabil maka akan berdampak pada seberapa cepat dan berapa kali The Fed akan menurunkan suku bunganya, dan oleh karena itu pasar relatif datar karena investor berada dalam mode menunggu dan melihat," kata Kepala Investasi di Independent Advisor Alliance di Charlotte, North Carolina, Chris Zaccarelli.

Saat ini, sekitar 63 persen pedagang memperkirakan The Fed akan mulai menurunkan suku bunga pada Juni, turun dari hampir 98 persen pada akhir Januari, menurut alat FedWatch CME Group.

Gubernur Federal Reserve Michelle Bowman memberi isyarat dia tidak terburu-buru untuk menurunkan suku bunga AS, terutama mengingat risiko kenaikan inflasi yang dapat menghambat kemajuan atau bahkan menyebabkan tekanan harga kembali meningkat.

Jangan lupa ikuti update berita lainnya dan follow  akun
Google News Metrotvnews.com
Viral!, 18 Kampus ternama memberikan beasiswa full sampai lulus untuk S1 dan S2 di Beasiswa OSC. Info lebih lengkap klik : osc.medcom.id
(Husen Miftahudin)