Kepala Pelaksana BPBD DIY, Noviar Rahmad. Metrotvnews.com/ Ahmad Mustaqim
Ahmad Mustaqim • 3 September 2024 12:29
Yogyakarta: Kepala Pelaksana Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Daerah Istimewa Yogyakarta (DIY), Noviar Rahmad, menyebut tiga kabupaten membutuhkan intervensi penanganan dampak kemarau. Intervensi yang mulai diberikan yakni kiriman bantuan air bersih.
"Kabupaten Gunungkidul, Kabupaten Kulon Progo, dan Kabupaten Bantul butuh intervensi," kata Noviar di Yogyakarta, Selasa, 3 September 2024.
Noviar menjelaskan Kabupaten Gunungkidul menjadi wilayah terparah terdampak kekeringan. Kemudian, disusul Kabupaten Bantul dan Kulon Progo.
"Anggaran yang tersedia dropping air di Dinsos (DIY) 100 tangki dan sudah di dropping sekitar 50 tangki hingga saat ini," jelas Noviar.
Ia mengatakan sejumlah kabupaten yang terdampak kekeringan ini masih berupaya memenuhi kebutuhan air bersih warganya. Ia mengatakan BPBD di tingkat kabupaten juga menggunakan biaya tanggap darurat untuk menyediakan bantuan air bersih.
Menurut dia Kabupaten Gunungkidul, Kulon Progo, dan Sleman kini masih berstatus siaga darurat bencana kekeringan hingga akhir bulan. Pihaknya terus melakukan koordinasi dengan BPBD kabupaten yang memerlukan bantuan pasokan air bersih.
"Langkah yang kami lakukan saat ini mengkoordinasikan kabupaten/kota untuk mengantisipasi jangan sampai kekeringan berdampak signifikan kepada masyarakat, terutama wilayah Gunungkidul," kata dia.
Noviar mengonfirmasi rencana pembuatan hujan buatan belum bisa dilakukan karena terkendala pencarian bibit-bibit hujan. Selain itu juga menunggu bantuan BNPB dalam membuat hujan buatan.
"Gunungkidul sudah mengajukan (bantuan) biaya tanggap darurat, Kulon Progo mengajukan juga untuk biaya tanggap darurat lewat dana BTT yg tersedia di kabupaten. Kami masih menunggu dari kabupaten, baru provinsi bisa menurunkan biaya tanggap darurat di DIY," ujarnya.