Pendiri FPCI Dino Patti Djalal. (Marcheilla Ariesta)
Marcheilla Ariesta • 23 August 2024 09:52
Jakarta: Kendaraan listrik buatan anak bangsa ESEMKA harus kembali digarap dengan serius oleh pemerintah. Pendiri Foreign Policy Community of Indonesia (FPCI) Dino Patti Djalal mengatakan, Indonesia kalah dari Vietnam terkait kendaraan listrik ini.
"Jangan kalah dengan Vietnam. Sudah 10 tahun kita bicara mengenai ESEMKA, sampai sekarang belum ada satupun ESEMKA di jalan. Sementara Vietnam, kalau kita lihat VinVast itu sudah ada di mana-mana," ujar Dino dalam konferensi pers Indonesia Net Zero Summit (INZS) 2024 di Jakarta, Kamis, 22 Agustus 2024.
Bahkan, kata Dino, VinVast sudah membuat pabrik di Amerika Serikat dan akan rampung pada 2028. "Sudah IPO dan laku keras, bahkan akan ekspor ke Indonesia. Ini Vietnam loh," sambung Dino.
VinVast, ucapnya, baru dimulai beberapa tahun terakhir dan sudah akan diekspor dalam waktu dekat.
"Kita perlu serius membangun otomotif listrik kita. ESEMKA harus dibina dengan serius. Sudah 10 tahun dan belum ada satupun mobil di jalan, berarti ada sesuatu yang salah," imbuhnya.
Pasalnya, kata Dino, memakai kendaraan listrik menjadi salah satu upaya untuk melindungi bumi dari perubahan iklim.
"Kita sudah ada insentif, ganjil-genap dan lain-lain (untuk pemilik kendaraan listrik), hanya infrastrukturnya perlu ditambah," ujar Dino dalam konferensi pers Indonesia Net Zero Summit (INZS) 2024 di Jakarta, Kamis, 22 Agustus 2024.
Ia mengatakan, jika melihat di Tiogkok, stasiun pengisian daya kendaraan listrik sudah ada di mana-mana, hingga ke fasilitas umum. Dino menjelaskan, berdasarkan keterangan Menteri Keuangan Sri Mulyani, sudah ada anjuran untuk setiap kementerian memiliki iklim budget track.
"Yang paling penting dimulai dari sana (niat) dulu. Kalau belum punya mobil listrik, ya sudah kita pakai bus listrik," pungkas mantan Duta Besar RI untuk Amerika Serikat tersebut.
Baca juga: Indonesia Net Zero Summit Panggil Pahlawan Untuk Atasi Darurat ‘Neraka Bocor’