Koordinator Divisi Pencegahan, Partisipasi Masyarakat, dan Humas Bawaslu RI Lolly Suhenty. Foto: MI/Tri Subarkah.
Tri Subarkah • 4 December 2024 10:42
Jakarta: Badan Pegawas Pemilu (Bawaslu) mengaku prihatin dengan rendahnya tingkat partisipasi pemilih dalam penyelenggaraan Pilkada 2024. Dengan anggaran yang tidak sedikit, seharusnya pilkada dapat dijadikan momentum bagi masyarakat untuk menentukan masa depan daerahnya masing-masing.
"Penurunan partisipasi ini kita semua prihatin sebenarnya. Karena seharusnya kan ini itu momentum penting buat semua warga negara," kata anggota Lolly Suhenty, saat dikutiup dari Media Indonesia, Rabu, 4 Desember 2024.
Koordinator Divisi Pencegahan, Partisipasi Masyarakat, dan Humas Bawaslu RI itu menyampaikan, salah satu faktor rendahnya tingkat partisipasi itu adalah keputusan KPU untuk mengurangi jumlah tempat pemungutan suara (TPS). Secara teknis, hal itu membuat pemilih lebih jauh menjangkau TPS.
Faktor lain menyebabkan tingkat partisipasi Pilkada 2024 rendah karena diselenggarakan di tahun yang sama dengan Pemilu 2024. "Bisa jadi secara kedekatan waktu itu mempengaruhi," ungkap dia.
Baca juga:
Bawaslu RI Terima 2.755 Laporan dan 525 Temuan Selama Pilkada 2024 |