Kendaraan Listrik Bisa Kurangi Emisi hingga 7,23 Juta Ton CO2

Motor listrik Gesits. Foto: Medcom.id/Ekawan Raharja

Kendaraan Listrik Bisa Kurangi Emisi hingga 7,23 Juta Ton CO2

Media Indonesia • 27 May 2024 11:05

Jakarta: Indonesia menargetkan E-NDC (Enhanced Nationally Determined Contribution) atau pengurangan emisi pada sektor energi mencapai 358 juta ton CO2.
 
Salah satu upayanya adalah mengubah gaya hidup masyarakat yang semula memakai kendaraan berbahan bakar fosil ke kendaraan listrik.
 
Hal ini sesuai dengan target dalam sektor efisiensi energi yang mencapai 132,35 juta ton CO2, dengan empat langkah strategis salah satunya adalah penggunaan kendaraan listrik.
 
Direktorat Konservasi Energi Kementerian ESDM, Devi Laksmi menjelaskan dengan menggunakan kendaraan listrik maka bisa mengurangi emisi hingga 7,23 juta ton CO2.
 
"Kendaraan listrik menjadi salah satu solusi dari penurunan emisi karbon. Sebab, sektor transportasi menyumbang emisi hampir 19,8 persen dari total emisi karbon di Indonesia pada 2060," kata Devi dilansir Media Indonesia, Senin, 27 Mei 2024.
 
Baca juga: 

Jokowi Sebut Pabrik Baterai Pertama di Indonesia Akan Beroperasi Bulan Depan

 
National Project Manager Enhancing Readiness for the Transition to Electric Vehicles in Indonesia (ENTREV) Eko Adji Buwono menjelaskan pada 2060 total emisi karbon Indonesia diproyeksikan mencapai 4,35 miliar ton CO2. Sektor transportasi menyumbang setidaknya 0,86 miliar ton.
 
"Untuk itu shifting ke kendaraan listrik merupakan strategi kunci dalam mempercepat penurunan emisi karbon di Indonesia," tegas Eko.
 
Apalagi, ke depan kata Eko pemerintah secara paralel juga akan meningkatkan sumber listrik energi baru terbarukan.

Energi terbarukan dalam sektor kelistrikan

Penggunaan energi baru terbarukan dalam sektor kelistrikan saja mampu mengurangi emisi karbon hingga 181,45 juta ton CO2 ke depan.
 
"Maka, ke depan, kendaraan listrik bisa benar benar mendekati keseimbangan (Net Zero Emissions) karena sumber listriknya juga berasal dari energi bersih," kata Eko.
 
Eko juga menilai, penggunaan kendaraan listrik menjadi peran penting karena keterlibatan langsung masyarakat. Gaya hidup eco-lifestyle semakin hari akan semakin menjamur dan jadi tren.
 
Dimulai dari kendaraan listrik, maka gaya hidup masyarakat juga akan berubah dari sisi pemilihan barang barang yang minim emisi dan juga gaya hidup hijau yang terbukti baik untuk keberlangsungan hidup manusia.
 
Eko mengatakan pemerintah telah mengeluarkan berbagai kebijakan untuk bisa meningkatkan kesadaran publik atas peralihan kendaraan ini. Hingga 2030, pemerintah menargetkan penggunaan mobil listrik mencapai dua juta unit dan motor listrik mencapai 13 juta unit.
 
Hingga Desember 2023, telah dibangun 932 unit SPKLU di 662 lokasi dan 1.772 unit SPBKLU di 1.682 lokasi. SPKLU dan SPBKLU ini juga semakin memudahkan masyarakat dalam mengakses daya listrik untuk kendaraannya.
 
"Upaya kolaborasi semua pihak baik pemerintah, swasta, BUMN serta masyarakat mampu mempercepat target NZE Indonesia," kata Eko. 

Jangan lupa ikuti update berita lainnya dan follow  akun
Google News Metrotvnews.com


(Annisa Ayu)